Share

8 Desainer Busana Muslim Eksplorasi Kain Etnik Indonesia

Lastri Marselina, Okezone · Senin 14 November 2011 19:02 WIB
https: img.okezone.com content 2011 11 14 29 529358 KOSaW1ZB7e.jpg Koleksi Nieta Hidayani (Foto: Runi/okezone)
A A A

KEINDAHAN dan nuansa warna alami kain-kain etnik Indonesia diubah menjadi koleksi memesona oleh 8 desainer busana muslim Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Pada sesi kedua segmen busana muslim Jakarta Fashion Week (JFW) 2012, koleksi yang dipamerkan begitu inspiratif.

Koleksi yang ditampilkan cocok bagi wanita muslim Indonesia yang ingin bergaya namun tidak keluar dari aturan berhijab. Terinspirasi dari Bohemian look, Najua Yanti merilis lini terbarunya "BellaBaric". Selain gamis bermotif etnik Indonesia dan jilbab menjuntai, atasan berbahan kaus menambah kesan feminin.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, dalam tema "Egyptian", Nieta Hidayani memamerkan koleksi busana muslim kasual berdetail ruffle dan pleat yang dipadankan dengan kain Kalimantan. Kain yang sengaja dililitkan di jilbab ini menambah kesan cantik tersendiri.

Songket ali sasak sukarane dari daerah Lombok Tengah berhasil diaplikasikan Lia Afif menjadi koleksi menakjubkan. Selain sebagai motif di lengan dan dada pada koleksi gamis, kain songket bertransformasi menjadi outwear, rok, dan hiasan jilbab.

Ida Royani juga memamerkan karya yang kental etnik Indonesia dalam usungan tema "From West to The East". Kain tenun asal NTT sebagai pelengkap maupun rok dipadukannya dengan jilbab turban nan menjuntai.

Bahan melayang dengan detail bunga mendominasi koleksi Adhi dan Alie. Keduanya menggunakan batik tulis dan lukis yang tampak mengagumkan untuk menggambarkan musim panas.

Cutting menawan bak siluet jam pasir membuat koleksi Yessy Riscowaty dengan tema "Kalih Rahina" terlihat sedap dipandang mata. Ia mengedepankan ready to wear era 1950-an dengan unsur etnik Bali yang tampak berkelas.

Tema "Dystopia" yang diusung Nuniek Mawardi terinspirasi dari kehancuran kota batu yang menjelma menjadi gunung kapur. Teknik tie dye pada kain dengan model jilbab unik sekaligus ekletik menjadikan seluruh rangkaian begitu berbeda.

Sesi kedua pagelaran busana muslim APPMI ditutup oleh Irna Mutiara. Irna yang mengangkat tema "Wonderful Growth" menampilkan detail kain yang digulung sebagai aksen gamis dan penghias jilbab. Koleksi didominasi oleh warna hijau mint yang segar.

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini