JAKARTA - Menteri UMKM Maman Abdurrahman memberikan keterangan pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (4/7/2025). Kedatangan Maman Abdurrahman itu untuk memberikan penjelasan terkait surat berkop Kementerian UMKM mengenai kunjungan istrinya ke beberapa negara Eropa.
JAKARTA - Pekerja beraktivitas pada proyek panggung di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (4/7/2025). Pekerja sektor informal sekarang bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja dengan mendaftar sebagai peserta mandiri BPJS Ketenagakerjaan. Manfaat yang bisa diperoleh berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), hingga Jaminan Kematian (JKM).
BPJS Ketenagakerjaan memperluas perlindungan bagi para pekerja sektor informal seperti pekerja proyek, pedagang, dan pekerja lepas. Dengan menjadi peserta mandiri, mereka berhak atas berbagai manfaat perlindungan sosial seperti JKK, JHT, dan JKM.
Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan jaminan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja nonformal di tengah tingginya risiko pekerjaan.
Istri Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, Franciska Wihardja buka suara atas tuntutan 7 tahun Jaksa Penuntut Umum terhadap suaminya. Menurutnya, besaran hukuman dalam tuntutan tersebut belum final.
JAKARTA - Pengemudi online yang tergabung dalam korban aplikator melakukan audiensi di Komnas HAM, Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Audiensi sekaligus pengaduan yang disampaikan oleh puluhan korban aplikator diterima langsung oleh Ketua Komnas HAM Anis Hidayah dan Wakil ketua Eksternal Putu Elvina.
Pengaduan dilakukan oleh puluhan korban aplikator terkait persoalan potongan aplikator yang dirasa cukup besar yakni 20% serta kondisi kerja yang dianggap tidak layak dan berdampak pada kesejahteraan pengemudi dan keluarga ini berharap Komnas HAM dapat menangani serius persoalan ketidakadilan situasi hak asasi manusia yang dialami oleh pengemudi online baik roda 2 maupun roda 4.
JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong menjalani sidang lanjutan kasus dugaan korupsi importasi gula di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Jaksa menuntut hukuman 7 tahun penjara dan denda Rp750 juta subsider enam bulan kurungan.
Dalam perkara ini, Tom Lembong diduga merugikan keuangan negara hingga Rp578 miliar. Ia disebut menerbitkan 21 persetujuan impor gula kristal mentah tanpa rekomendasi dari Kementerian Perindustrian saat menjabat sebagai Mendag periode 2015–2016.
JAKARTA — Festival jazz pegunungan paling legendaris di Indonesia, Jazz Gunung, kembali digelar tahun ini dalam format BRI Jazz Gunung Series 2025. Mengusung semangat kolaborasi lintas generasi dan genre, event ini akan menyapa para pecinta musik lewat tiga rangkaian acara: di Bromo pada 19 dan 26 Juli, dan ditutup di Ijen, Banyuwangi pada 9 Agustus.
Jazz Gunung telah dikenal sebagai panggung yang menyatukan musisi lintas usia, genre, hingga negara. Tahun ini, seri pertama (19 Juli) di Amphitheatre Jiwa Jawa Resort, Bromo, mempertemukan musisi jazz muda seperti Emptyyy dan Chagall (Belanda) dengan nama-nama mapan seperti Karimata, Jamie Aditya, Kua Etnika, hingga RAN. Teater boneka kontemporer Papermoon Puppet Theatre juga hadir dua hari berturut-turut, termasuk tampil di pedesaan sekitar venue.
Seri kedua pada 26 Juli kembali digelar di Bromo, kali ini menghadirkan musisi folk Madura Lorjhu’, penyanyi muda Natasya Elvira, serta eksplorasi jazz eksperimental dari Bintang Indrianto Trio. Gitaris kawakan Tohpati dengan proyek Ethnomission menampilkan jazz dalam balutan instrumen Nusantara, dan ditutup dengan penampilan emosional dari Sal Priadi serta musisi folk-pop asal Prancis, Rouge. Penyanyi Monita Tahalea dijadwalkan tampil khusus dalam special show 25 Juli.
Adapun puncak rangkaian Jazz Gunung akan berlangsung di Amphitheatre Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi, pada 9 Agustus. Meski line-up belum diumumkan, penyelenggara menjanjikan kolaborasi spesial dan penampil kelas dunia. “Saya sudah berdiskusi dengan panitia untuk kolaborasi lebih lanjut di Ijen,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu dalam jumpa pers di Institut Français Indonesia (IFI), Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Menurut CEO Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono, semangat lintas genre dan budaya tetap menjadi jiwa festival ini. “Jazz Gunung selalu menyajikan musik jazz dan beyond, berpadu harmonis dengan elemen etnik, sesuai cita rasa yang diwariskan para pendiri kami,” katanya.
Jazz Gunung juga menjadi motor ekonomi kreatif lokal. “Kalau ada 2.000 penonton, kita butuh 1.000 kamar. Kami hanya punya 80, sisanya tersebar di Bromo, Pasuruan, hingga Malang. Itu belum termasuk kuliner, transportasi, sewa jeep, hingga warung kecil. Semua ikut hidup,” kata Founder Jazz Gunung, Sigit Pramono, mencontohkan.
Festival ini juga dikenal dengan kolaborasi tak terduga yang meninggalkan kesan mendalam. Andy F. Noya, advisor Jazz Gunung, menyinggung saat Didi Kempot tampil diiringi aransemen jazz oleh mendiang Djaduk Ferianto. “Penonton menyanyikan semua lagu Didi dalam aransemen jazz di tengah dinginnya pegunungan. Itu magis,” katanya.
Jazz Gunung 2025 bukan sekadar konser, tetapi ruang temu berbagai ekspresi musik, tradisi lokal, dan generasi kreatif baru. Sebuah panggung yang menyatukan semua dalam udara pegunungan yang segar dan nuansa musikal yang menghangatkan jiwa.