JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan alasan kenaikan harga BBM Pertalite, Solar dan Pertamax.
Di mana kenaikan tersebut untuk melindungi kelompok ekonomi rentan di tengah krisis pangan dan energi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengatakan bahwa masyarakat di berbagai belahan dunia menghadapi dampak kenaikan harga pangan dan energi sehingga perlu ada penyesuaian bantuan.
BACA JUGA:Perhatian! BLT BBM Rp600.000 Sudah Bisa Diambil di Kantor Pos
“Oleh sebab itu, perlindungan harus diprioritaskan kepada kelompok ekonomi rentan," kata Abraham lewat keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Abraham mengutarakan saat ini pemerintah tengah melakukan pengalihan subsidi dalam bentuk bantuan sosial (bansos).
Dia berharap bantuan tersebut dapat diterima tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Follow Berita Okezone di Google News
"Dengan pengalihan subsidi langsung ke orang dalam bentuk bantuan sosial bisa lebih tepat menyasar masyarakat yang lebih membutuhkan," ujarnya.
Abraham menyebut pemerintah telah melakukan beberapa perbaikan agar bantuan sosial itu tepat sasaran.
Perbaikan-perbaikan itu, menurut Abraham, mulai dari data sasaran atau data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) juga penyaluran bansos yang bisa diakses oleh masyarakat melalui situs cekbansos.kemensos.go.id.
"Jadi masyarakat bisa memberikan usulan siapa yang belum mendapat bantuan namun dirasa layak dan juga bisa memberikan sanggahan siapa yang mendapat bantuan sosial namun dirasa tidak layak," tuturnya.
Abraham memastikan seluruh data itu sudah sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Dengan begitu, menurutnya, tidak ada lagi data ganda atau data fiktif saat penyaluran bantuan sosial.
"Sudah ada 126 juta data DTKS yang padan dengan NIK, 33 juta data yang sudah diperbaiki daerah, 16 juta data usulan baru, dan 3,5 juta data yang dicoret karena tidak layak," bebernya.
Sebagaimana diketahui, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik antara lain Pertalite dari Rp7.650 per liter jadi Rp10.000 ribu per liter.
Kemudian, Solar dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter dan Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter jadi Rp14.500 per liter.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow