Kumpulan Berita
Alat yang bernama INA-Buoy pendeteksi tsunami tersebut dikabarkan mati akibat keterbatasan anggaran.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi tim Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengembangkan alat EWS.
Diduga alat pendeteksi gempa dan tsunami atau dikenal dengan mooring buoy hanyut, dan ditemukan nelayan berjarak sekira tiga mil.
Kepala BMKG menyebut sistem early warning tsunami Indonesia 90% handal dan sudah bisa menandingi buatan Jepang.
Karena itu BMKG menyambut baik Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami.
Rahmat Triyono menyebutkan bahwa Jakarta memiliki potensi yang kecil untuk diterjang tsunami.