Kumpulan Berita
Prof Wiku mengingatkan, pada prinsipnya Covid-19 hingga saat ini masih ada meskipun jumlahnya sudah sangat sedikit dan virus penyebabnya yakni SARS-CoV-2 masih berpotensi untuk bermutasi.
Subvarian tersebut lantas membuat para ilmuwan Inggris kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mengenakan masker.
Indonesia juga terbilang daerah yang rawan untuk terkena Covid-19 sub varian baru.
Apalagi, turunan dari varian XBB.1.5 ini dinilai lebih kuat, mudah menginfeksi serta menular.
Bahkan, menurutnya, sejak pandemi Covid-19, pihak Kemenkes tidak pernah mengkhususkan rumah sakit tertentu untuk merawat pasien Covid-19
Menurut mereka, varian baru tersebut masuk ke dalam daftar jenis baru yang semakin kompleks.
Namun Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman mengingatkan, endemi bukanlah tolak ukur bahwa kondisi dari suatu negara telah terbebas dari pandemi.
Pertama, yakni karena angka konfirmasi harian Covid-19 di Indonesia yang telah mendekati angka nihil.