BEKASI - Tetap berpikir positif, meski dalam kondisi tekanan virus corona atau Covid-19. Hal itu akan membawa energi positif di dalam tubuh. Begitu yang dirasakan oleh Arief Rahman Hakim warga Kota Bekasi, Jawa Barat selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kota Bekasi.
Warga Margahayu, Bekasi Timur itu dinyatakan sembuh total dari virus corona atau Covid-19 setelah melawati masa-masa krisis karena virus mematikan itu.
"Bahwa kita harus dengan berpikir positif, itu lebih bagus, karena virus ini belum ada obatnya, walaupun makan sakit. Tetap ikuti aturan atau anjuran dokter," kata dia ketika berbincang dengan Okezone, Rabu (8/4/2020).
Arif merupakan pasien pertama yang melawati masa-masa krisis virus corona. Dia sempat dinyatakan pasien yang terpapar virus corona yang paling parah. Pasalnya ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kota Bekasi, dirinya hampir tidak tertolong.
Namun demikian, karena dirinya merasa masih memiliki tanggung jawab di luar, akhirnya dirinya menerapakan optimisme agar segara sembuh dari virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu. Sampai-sampai, kata dia, dokter saja tidak menyangka.
"Dokter bilang ke saya, Pak Arif ini orangnya yang optimismenya tinggi. Itu disampaikan oleh dokter, meski pun dokter melihat pemacu jantung semua alat, kondisi kadar oksigen, itu tahu kondisi saya enggak tenang. kita tahu hatretnya tinggi, detak tingginya, tapi saya menunjukkan optimis," kata dia.
Apalagi selama satu minggu, dirinya sempat dinyatakan dokter tidak ada perkembangan. Yang pada akhirnya di hari ke sembilan, dirinya dinyatakan membaik. Paru-paru yang tadinya menunjukkan bercak, kembali normal.
"Hampir 9 sampai 10 hari saya mandi di tempat tidur. Semua medis dan perawat di Mitra, luar biasa. Saya sampai bilang anda yakin kalau anda ikhlas anda lebih mulia," jelasnya.
Selama menjalani perawatan karena virus corona, dia merasa mendapatkan keluarga dan spirit baru. Dia berpesan, agar warga yang terkena akibat virus mematikan itu tetap tenang dan ikuti anjuran pemerintah maupun medis.
"Selama di isolasi, saya tetap berpikir optimis, bagaimana kita berpikir hidup sehat, karena bagaimana bisa, hari ke 7 saya tidak ada perkembangan, tapi pas di hari ke 9 hasilnya luar biasa, malam itu paru-paru dinyatakan normal," katanya.
Karena kondisinya semakin membaik, dirinya ketika itu sampai meneteskan air mata. Dokter yang selama merawatnya pun, kata dia, tidak menyangka dengan perkembangan dirinya.
Follow Berita Okezone di Google News