NEGARA Brunei Darussalam menjadi salah satu kawasan pekerja migran dari berbagai ras. Interaksi di antara ragam ras nampaknya membuat banyak warganya yang menjadi mualaf.
Website Borneo Bulletin melansir data statistik Pusat Dakwah Islam dan Panduan Mualaf Kementerian Agama Brunei Darussalam, sepanjang Januari-Maret 2020 terdapat 98 orang bersyahadat masuk agama Islam.
Para mualaf tersebut tersebar di beberapa distrik. Distrik Brunei-Muara menjadi domisili 53 mualaf baru. Disusul Distrik Tutong sebanyak 32 mualaf, Distrik Belait mencatatkan 12 mualaf, dan satu orang mualaf di Distrik Temburong.
(Baca Juga : Kisah Nabi Zakaria Mati Syahid karena Halangi Pernikahan Terlarang)
Ras para mualaf baru tadi pun beragam. Kelompok pribumi atau Dusun menjadi ras terbanyak, yakni mencapai 35 orang. Disusul ras Tionghoa sebanyak 20 orang, suku Dayak Iban mencapai 15 orang, dan Filipinos 13 orang. Sisanya berasal dari ras Murut, Bisaya serta Kaukasoid Eropa.
Sebanyak 63 orang mualaf diketahui sebagai warga lokal di distrik. Sisanya merupakan warga asing yang bekerja di distrik.
Interaksi warga di distrik tadi kemungkinan besar membuka peluang pengenalan ajaran agam Islam. Lantaran tipe distrik tadi padat penduduk. Seperti Brunei–Muara adalah daerah paling paling utara di Brunei. Daerah ini juga merupakan daerah terkecil dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Brunei.
(Baca Juga : Istri Baru Jadi Mualaf, Begini Potret Kebahagiaan Rama Michael)
Meski begitu, daerah ini menjadi daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Brunei Darussalam karena sebagian penduduknya merupakan masyarakat yang tinggal di permukiman urban. Kawasan ini juga menjadi pusat pemerintahan di Brunei Darussalam, yakni Bandar Seri Begawan dan Muara, kota dengan pelabuhan terbesar di Brunei.
Follow Berita Okezone di Google News
(ful)
