JAKARTA - Mati listrik massal kembali terjadi. Kali ini mati listrik massal tersebut terjadi di daerah Jawa Tengah. Hal ini terjadi pada pukul 23.59 WIB pada 30 Mei 2020 atau dini hari.
Belum genap 1 tahun, mati listrik massal sudah terjadi 3 kali. Di mana daerah yang terdampak adalah Jabodetabek, Kalimantan Selatan dan Tengah serta Jawa Tengah.
Tercatat, Jabodetabek terjadi pada 4 Agustus 2019, Kalimantan Selatan dan Tengah terjadi pada 19 Januari 2020, serta Jawa Tengah terjadi pada 30-31 Mei 2020.
Hal ini membuat PLN berupaya melakukan penormalan secepatnya. Pihaknya pun memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.
Baca juga: Kronologi Penyebab Mati Listrik Serentak di Jakarta hingga Jawa Barat
Merangkum artikel Okezone, Jakarta, Minggu (31/5/2020), berikut deretan mati lampu massal yang terjadi di Indonesia:
Jabodetabek
Pada awal Agustus 2019, blackout atau fenomena di mana listrik padam terjadi secara serentak. Kala itu, kejadian blackout ini melanda area Jabodetabek, Banten, hingga Jawa Barat.
Listrik di wilayah Jawa dikabarkan padam serentak. Listrik padam diperkirakan pada pukul 11.48 WIB. Pemadaman ini juga menjadi perbincangan di social media seperti twitter.
Bahkan, #MatiLampu menjadi trending nomer 1 Indonesia di sosial media. Wajar saja, pemadaman listrik ini membuat beberapa aktivitas waga menjadi terganggun.
Misalnya akses transportasi di Jabodetabek seperti Kereta Rel Listrik (KRL), Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) yang harus berhenti sementara akibat pemadaman ini.
Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan awal mula terjadinya pemadaman adalah pada pukul 11.45 WIB. Tepatnya pada detik ke 27 saluran udara tegangan ekstra tinggi Ungaran-Pemalang mengalami gangguan.
Baca juga:Mati Listrik di Jateng, Ini Cara PLN Mengatasinya
Gangguan terjadi tepatnya di sirkuit satu yang disusul sirkuit kedua sehingga dua-duanya mengalami gangguan. Akibatnya pada detik ke-48 menyebabkan jaringan SUTB (saluran udara tegangan tinggi) Depok-Tasik mengalami gangguan.
"Inilah merupakan awal dari terjadinya pemadaman di sistem Jawa barat Banten dan DKI Jakarta Pada saat 11.45 detik ke 27 saat itu Jawa tengah normal, hanya Brebes saja, tapi Brebes sebenarnya masuk dalam sistem Jawa Barat. 11.48 Jabar DKI Banten off. Kami manajemen PLN memimpin langsung dan mengawal langsung proses recovery," ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul, Depok.
Kemudian pada 11.45 WIB detik 27, listrik di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali normal. Hanya Brebes yang mulai padam, pasalnya dia masuk di sistem Jabar.
"Pada 11.45 detik 27, pada saluran udara Ungaran terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul gangguan sirkuit kedua. Akibatnya di menit 48 detik ke 11, menyebabkan jaringan SUTP Depok Tasik mengalami gangguan," jelasnya.
Kemudian untuk memulihkan padamnya listrik ini, PLN mendistribusikan listrik dari timur ke barat Pulau Jawa. Listrik dari Jatim mulai masuk ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata.
Kemudian pada pukul 16.27 WIB, pasokan listrik mulai masuk ke Gandul. Terhitung 3 jam sejak 16.27 WIB diperkirakan listrik di Jakarta akan pulih 100%. Sementara Jawa Barat dan Banten butuh waktu lebih lama.
Dari sini kita bisa memantau bagaimana pasokan listrik dari timur ke barat untuk mendukung pasokan. Pukul 16.27 WIB Alhamdulillah listrik dari Jatim masuk ke Saguling dan cireta, PLTA Cireta dan Saguling berfungsi sebagai menstabilkan aliran," jelasnya.
Nantinya lanjut Sripeni, pihaknya akan mengalirkan listrik ke Gardu Gandul. Setelah dari gandul ini, rencananya adalah akan memasok ke suralaya dan muara karang.
"Kalau ke suralaya nanti akan melewati legok, Balaraja, Suryalaya. Ini akan memulihkan secara total. Tetapi di muara karang ini kami prioritaskan karena untuk DKI Jakarta," ucapnya.
Kalimantan Selatan dan Tengah
Pada Minggu 19 Januari 2020, pukul 17.30 Wita, suplai listrik di Kalselteng tiba-tiba saja terganggu. Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutar otak untuk kembali menormalkan aliran listrik yang ada.
Diduga saat itu, penyebabnya gangguan listrik diakibatkan adanya sambaran petir. Hal ini membuat Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor meminta PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) segera mengatasi pemadaman listrik.
Follow Berita Okezone di Google News