Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Terdeteksi di Kongo, Mungkinkah Virus Ebola Bisa Sampai ke Indonesia?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 03 Juni 2020 18:43 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 03 620 2224068 terdeteksi-di-kongo-mungkinkah-virus-ebola-bisa-sampai-ke-indonesia-JIQfsMlUa3.jpg Ilustrasi (Foto : Medicalnewstoday)
A A A

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya wabah Ebola di Kongo, tepatnya terjadi di Wangata, Mbandaka, Equateur. Wabah ini datang di saat negara tengah berjuang melawan pandemi COVID-19.

Tercatat ada enam kasus Ebola terdeteksi di Wangata, lapor Kementerian Kesehatan Kongo. Dari enam kasus tersebut, empat orang meninggal dunia dan dua masih bertahan hidup.

"Empat orang meninggal dunia, dari enam kasus yang terjadi," kata Menteri Kesehatan Eteni Longondo.

(Baca Juga : Mana yang Lebih Ganas, Ebola atau Covid-19?)

Ia menambahkan, data dari Lembaga Penelitian Biomedis Nasional (INRB) mengonfirmasi, sampel dari Mbandaka terbukti positif Ebola. "Kami akan segera kirimkan vaksin dan obat-obatan," tegasnya.

Suntik Vaksin Ebola

Lebih lanjut, WHO menjelaskan wabah Ebola ini adalah pengingat bahwa COVID-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi penduduk dunia sekarang.

"Ini juga menjadi bukti bahwa sekalipun kami fokus mengatasi pandemi, tapi kita juga menanggapi keadaan darurat kesehatan lainnya," terang Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Wabah ini pun kini menghantui negara lain, termasuk Indonesia. Tapi, apakah virus Ebola bisa sampai ke Indonesia?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Indah Fitriani, SpPD, menjelaskan, kemungkinan itu masih ada walau sangat kecil. "Kemungkinan masih tetap ada, tidak mungkin nol persen," terangnya pada Okezone, Rabu (3/6/2020).

Follow Berita Okezone di Google News

Menurut dr Indah, ada tiga alasan utama mengapa wabah Ebola kemungkinannya sangat kecil sampai ke Indonesia. Apa saja?

1. Indonesia jauh dari lokasi sumber kasus

Ya, wabah Ebola terjadi di benua Afrika dan jaraknya begitu jauh dengan Indonesia, sehingga kecil kemungkinan, tetapi setiap negara diimbau WHO untuk tetap waspada.

2. Sudah ada vaksin Ebola

Vaksin Ebola

Ya, penyakit ini sudah ada vaksinnya yang dinamakan rVSV-ZEBOV. Vaksin ini berisi virus vesicular stomatitis (VSV) yang sudah dimodifikasi, sehingga berisi kode protein yang bisa menstimulasi respons imun terhadap virus Ebola.

Dengan keberadaan vaksin tersebut, menurut dr Indah kemungkinan orang-orang di daerah asal wabah terjangkit jadi minim, sehingga, penularan antarbenua menjadi sangat kecil.

(Baca Juga : Tak Hanya Corona, Terapi Plasma Konvalesen Juga Bisa Cegah Ebola)

3. Pasien Ebola sakit keras

Penyakit Ebola sangat fatal apalagi jika tidak ditangani dengan segera. WHO menyatakan, kematian akibat penyakit ini ialah 50 persen dari keseluruhan kasus, sehingga jika seseorang terinfeksi Ebola, pasti tubuh pasien muncul gejala.

"Berbeda dengan Covid-19 yang mana pasien terinfeksi bisa saja orang tanpa gejala atau OTG," paparnya. Nah, gejala yang timbul akibat Ebola kebanyakan sangat berat hingga fatal.

"Tentu tidak mungkin orang yang tengah sakit berat bisa wara-wiri naik pesawat apalagi dalam situasi seperti ini di mana sakit demam sedikit saja bisa langsung 'kena' isolasi dan karantina," pungkasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini