Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Benarkah Tak Patuhi Protokol Kesehatan Ciri-Ciri Psikopat?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Kamis 11 Juni 2020 14:24 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 11 620 2228251 benarkah-tak-patuhi-protokol-kesehatan-ciri-ciri-psikopat-GcBDV1xfyC.jpg Ilustrasi. (Freepik)
A A A

PENELITI Laboratorium Kepribadian di Whitman College di Walla Walla Washington menyatakan, mereka yang tak mau jaga jarak tergolong dalam kelompok psikopat.

Bahkan, peneliti menyebutkan orang yang batuk tidak ditutup, meludah sembarangan, atau melakukan tindakan ekstrem seperti menjilat gagang pintu dengan maksud menolak protokol kesehatan juga tergolong dalam kelompok psikopat.

"Selain kelompok masyarakat yang tak mau jaga jarak, sifat psikopat itu juga ada pada mereka yang batuk sembarangan, meludah sembarangan, dan kasus ekstremnya menjilat gagang pintu di depan umum sebagai bentuk pemberontakan anti-jaga jarak," terang Penulis Studi dan Direktur Laboratorium Kepribadian di Whitman College di Walla Walla Washington, Pavel S. Blagov, pada New York Post.

Baca Juga: 3 Dokter Cantik Selain Reisa Broto Asmoro, Ada yang Mirip Artis Korea!

psikopat

Menyikapi pernyataan tersebut, Psikolog Klinis Meity Arianty menerangkan, melihat permasalahan tersebut bisa dianggap sesederhana itu.

"Orang yang tidak mengikuti protokol kesehatan bukan berarti dia bermasalah dalam artian abnormal (psikopat), karena orang nggak peduli bukan berarti tidak peduli dalam arti sebenarnya," papar Meity pada Okezone melalui pesan singkat, Kamis (11/6/2020).

Follow Berita Okezone di Google News

Dia menjelaskan, ada 5 kemungkinan mengapa masih ada orang yang tak mematuhi protokol kesehatan.

1. Mereka bingung harus bagaimana sehingga memilih tidak peduli.

2. Merasa sulit melakukan protokol karena banyak sebab (tidak punya masker, tidak bisa beli hand sainitazer, dan lainnya).

3. Merasa ribet dengan segala protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

4. Memiliki pribadi cuek atau tak acuh (tidak berpikir panjang bahwa dia bukan hanya merugikan orang lain, namun merugikan dirinya sendiri).

Baca Juga: Mau ke Pasar saat Pandemi Covid-19? Simak Tips Dokter Reisa Broto Asmoro

"Sikap ini bisa karena orang tersebut benar-benar tidak paham karena keterbatasan berpikir atau keterbatasan pemahaman," terang Meity.

5. Belum merasakan manfaat dari menjalankan protokol kesehatan langsung ke dirinya, dan merasa tidak ada yang terjadi pada dirinya jika tidak melakukan apa yang dianjurkan.

"Ini banyak terjadi di Indonesia, masyarakatnya masih ada yang kurang memiliki kesadaran, sehingga seharusnya aturan yang dibuat pemerintah lebih tegas," saran Meity.

Oleh karena itu, lanjut Meity, dibutuhkan kesadaran masyarakat yaitu aturan yang tegas dan benar-benar efektif.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini