Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Diminta 3 Kali Lipatkan Dana Titipan Rp30 Triliun, Ketua Himbara: Kita Sanggup

Giri Hartomo, Jurnalis · Rabu 01 Juli 2020 15:35 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 01 620 2239516 diminta-3-kali-lipatkan-dana-titipan-rp30-triliun-ketua-himbara-kita-sanggup-yMf1uLy1n5.jpg Perbankan (Reuters)
A A A

JAKARTA - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Perbankan BUMN mendapat suntikan dana sebesar Rp30 triliun dari pemerintah. Dana tersebut bertujuan untuk menggairahkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

Ketua Himbara Sunarso mengatakan, dengan adanya penempatan dana dari pemerintah, perbankan milik negara ditargetkan bisa ekspansi Rp90 triliun. Artinya ekspansi yang dilakukan oleh perbankan adalah tiga kali lipat dari penempatan dana yang dilakukan oleh pemerintah.

 Baca juga: Titipkan Rp30 Triliun, Sri Mulyani Ingin Bank BUMN Salurkan Kredit 3 Kali Lipat

"Untuk leverage 3 kali (dari Rp30 triliun menjadi Rp90 triliun) kita sanggup, kenapa, karena kita sudah petakan sektornya. Perhitungan kami, ada (permintaan)," ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (1/7/2020).

Menurut Sunarso, pihaknya telah memetakan sektor mana saja yang disasar untuk penyaluran kredit ini. Dengan demikian, permintaan akan kredit dipastikan akan ada.

 Baca juga: Siapa yang Menjadi Penyelamat Ekonomi di Tengah Corona?

Adapun keempat sektor tersebut yakni Sektor Pangan dan Kesehatan, sektor pertanian dan distribusinya. Lalu ada juga sektor pariwisata, transportasi, yang selama pembukaan PSBB secara disiplin dan terukur mulai bergerak dan terakhir adalah sektor perumahan dan konstruksi.

"Kan kita tetap makan. Petani, peternak dan lainnya harus produksi. Itu adalah tempat yang ada demand-nya, ke sana sasarnya," jelas Sunarso.

Namun, lanjut Sunarso, dalam penyaluran kredit juga tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan. Sehingga penyaluran kredit yang dilakukan perbankan ini bisa berkualitas dan tepat sasaran.

 Baca juga: Masyarakat RI Tak Bisa Tunda New Normal

"Ini bagaimana kita bisa ekspansi, bisa menumbuhkan ekonomi tetapi secara sustain dan kualitas dijaga. Jadi ya harus diseimbangkan, jangan sampai yang diberikan melebihi demand, jadi kalau demand Rp90 triliun ada, kita akan ekspansi Rp90 triliun. Kalau enggak ada demand, ya enggak Rp90 triliun," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Herry Sidharta menambahkan, perbankan akan membuat satu sistem tersendiri sehingga pembiayaannya lebih terkontrol. Sebab menurutnya, penyaluran kredit yang sehat juga didasarkan pada ekosistem bisnis.

"Kita lihat di perbankan banyak sektornya, ekosistemnya, maka kita bisa buat satu ekosistem sendiri sehingga pembiayaan lebih terkontrol. Dan kita lihat nasabah-nasabah terutama UMKM kita nggak hanya beri pinjaman tapi juga pendampingan dan membantu mencari pasar sehingga kalau ekosistem itu berputar itu bisa dijaga kualitasnya," jelasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini