INVASI Israel ke tanah Palestina terus menuai kecaman dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Indonesia sejak dulu menjadi negara paling vokal mendukung kemerdekaan dan kedaulatan wilayah Palestina dari pendudukan tentara zionis.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa resonansi atas konflik Palestina bukan lagi masalah lokal melainkan isu global yang menyangkut Indonesia di dalamnya. Sejarah panjang Palestina sudah cukup menjelaskan bahwa kemerdekaan dan HAM warga Palestina telah dinodai invasi dan aneksasi yang dilakukan oleh negara yahudi yaitu Israel.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyayangkan adanya negara-negara tertentu yang ingin memanfaatkan situasi kesengsaraan pandemi Covid-19 ini sebagai alat untuk kepentingan politik yaitu rencana zionis Israel menganeksasi wilayah tepi barat Palestina hampir 30-40 persen.
Padahal, kata dia, upaya penyelesaian konflik sudah dilakukan. Majelis Umum dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengeluarkan resolusi, yakni solusi dua negara.
Menurut Sudarnoto, dalam resolusi tersebut ditekankan untuk membangun kedamaian abadi dan kedamaian yang jujur.
"(Dan) Memberikan kedaulatan serta kemerdekaan penuh atas warga Palestina. Namun, usaha perdamaian yang telah dilakukan terkoyak hak veto yang dimiliki AS," ujar Sudarnoto sebagaimana dikutip dari website MUI, Jumat (3/7/2020).
Di tengah konflik antar negara ini, dirinya bersyukur Indonesia masih tetap teguh membela isu kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina dan lantang menyuarakan penolakan atas aneksasi ini.
Kendati Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, menurutnya peranan kekuatan civil society, termasuk ormas Islam, pembela hak asasi manusia, dan pers, menjadi penting saat ini.
Senada, Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Hal itu disampaikannya dalam Konferensi Internasional tentang Jerussalem yang digelar secara virtual, pada Senin 29 Juni 2020 lalu.
Konferensi ini diikuti utusan dari sekitar 50 negara-negara mayoritas berpenduduk muslim di dunia. Keikutsertaan Indonesia dalam forum ini diwakili oleh Menag dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Adapun selaku Ketua Konferensi Jerussalem adalah Mahmud Al-Habbasy dari Palestina. Sebagai penghubung acara adalah Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun. Menag turut mengapresiasi penyelenggaraan konferensi internasional tentang Jerussalem ini.
“Mewakili pemerintah Indonesia, kami menyampaikan bahwa bangsa Indonesia selalu dan tetap akan berdiri di belakang perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak sebagai negara dan bangsa merdeka, berdaulat, dan mandiri,” tegas Menag.
“Prinsip bangsa kami adalah menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi yang tertuang dalam pembukaan konstitusi kami,” tambahnya.
Sebelumnya, Palestina meminta Indonesia dan organisasi internasional untuk menegahi konfliknya dengan Israel menjelang aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah gagal menjadi mediator dalam konflik antara negaranya dengan Israel.
Follow Berita Okezone di Google News