MOJOKERTO - Ratusan santri putra dan putri asal Kota dan Kabupaten Mojokerto kembali ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Mereka bertolak dari Kantor Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto, Sabtu (4/7/2020) siang.
Sebelum berangkat, para santri menjalani pengecekan suhu tubuh dan diwajibkan membawa surat sehat serta bukti isolasi mandiri. Berbagai perlengkapan sesuai protokol kesehatan seperti masker dan hand sanitizer juga wajib dibawa.
Salah satu orangtua santri, Hafid Romli mengaku sudah menyiapkan segala kebutuhan anaknya. Di antaranya hand sanitizer, masker, vitamin, surat keterangan sehat dan sebagainya seperti yang disyaratkan.
Melansir Sindonews, pemberangkatan hari merupakan gelombang kedua setelah santri dari daerah terdekat dengan pondok seperti Nganjuk dan Tulungagung sudah kembali. Setibanya di Ponpes Lirboyo mereka masih harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum beraktivitas.
Memasuki new normal, Pondok Pesantren di Tanah Air mulai bersiap menyambut kepulangan para santri. Sebelumnya juga, 261 santri asal Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bersiap kembali menimba ilmu di pondok pesantren. Mereka akan belajar kembali di Pondok Pesantren Tegalrejo Kabupaten Magelang.
Keberangkatan ratusan santri tersebut pun dilepas Bupati Wonosobo, Eko Purnomo bersama para kiai dan tokoh agama. Prosesi berlangsung di Taman Wisata Terminal Induk Mendolo Wonosobo pada Senin 22 Juni 2020 lalu.
"Sedikitnya ada 261 santri asal Wonosobo yang kembali nyantri ke Ponpes Tegalrejo Kabupaten Magelang. Sebelumnya mereka dipulangkan atau harus belajar di rumah lebih dari tiga bulan demi mencegah persebaran virus korona (covid-19)," ungkap Eko.
Para santri tersebut diberangkatkan menggunakan tujuh armada bus yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Kemudian para santri yang hendak kembali nyantri juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan, sehingga ketika kembali ke Ponpes Tegalrejo Kabupaten Magelang dipastikan dalam kondisi sehat walafiat.
Follow Berita Okezone di Google News