Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ini Alasan Destinasi Wisata ke Baduy Minta Ditutup Selama Pandemi Covid-19

Muhammad Rosyadi, Jurnalis · Rabu 08 Juli 2020 12:11 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 08 620 2242998 ini-alasan-destinasi-wisata-ke-baduy-minta-ditutup-selama-pandemi-covid-19-vKWR8672vj.jpeg Desa Baduy. (Foto: Instagram)
A A A

BEREDAR kabar bahwa sekelompok masyarakat adat Baduy mengajukan permohonan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka meminta agar Presiden Jokowi dapat menghilangkan kawasan adat Baduy dari destinasi wisata.

Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak , Saija mengungkapkan, sejak awal lembaga adat tidak menginginkan sebagai daerah pariwisata permanen. Hanya, kunjungan wisatawan yang ingin melihat budaya suku Baduy luar maupun dalam.

"Saya di sini dari dulu, lembaga adat kalau di Baduy tidak boleh dikembangkan. Sebenarnya, yang boleh saba budaya, masyarakat yang suka budaya Baduy silakan, enggak apa-apa," tutur dia saat dihubungi Okezone.

Suku baduy

Baca Juga: Imbas Covid-19, Objek Wisata Adat Suku Baduy Ditutup

Menurutnya, penutupan bagi wisatawan yang akan mengunjungi Baduy dilakukan pada saat ritual kawalu selama tiga bulan, dan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Meski memaksa untuk masuk, pengunjung harus membawa surat keterangan bebas Covid-19.

"Pengunjung tidak boleh masuk itu karena warga Baduy takut kena virus. Maka melarang sesuai dengan surat dari pemerintah," kata Saija.

Sebelumnya, beredar surat yang dialamatkan kepada Presiden Jokowi yang meminta agar dilakukan perlindungan pelestarian Tatanan Nilai Adat Baduy.

Sejatinya, Masyarakat Baduy tidak keberatan kepada siapapun yang ingin berkunjung ke wilayahnya dalam rangka menjalin persaudaraan. Karena pada dasarnya masyarakat Baduy sangat menghargai nilai-nilai persaudaraan bagi siapa saja.

Baca Juga: Suku Baduy Ingin Dihapus Jadi Destinasi Wisata, Ini Kata Bupati Lebak

Tetapi keterbukaan bagi setiap orang yang berkunjung ke Wilayah Adat Baduy saat ini, melalui kampanye wisata yang digaungkan, mengakibatkan derasnya kunjungan wisatawan yang berdatangan ke wilayah Baduy. Pada umumnya mereka memiliki perbedaan signifikan terhadap nilai-nilai sosio-kultural sehingga cenderung memberikan pengaruh yang kuat terhadap masyarakat Baduy.

Perkembangan modernisasi yang semakin pesat, dan beragam menjadi sebuah tantangan yang makin lama terasa semakin berat. Para sesepuh tokoh adat alami kesulitan menanamkan pemahaman nilai-nilai budaya Baduy kepada generasi mudanya agar jalani kehidupan sesuai dengan warisan leluhur yang tidak boleh diganggu gugat amanahnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Maka, para tetua adat Baduy khawatir hal tersebut akan meruntuhkan tatanan nilai adat pada generasi berikutnya jika tidak dilakukan langkah-langkah antisipatif sejak dini.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mencoba menjelaskan tentang adanya keinginan sekelompok masyarakat Suku Baduy agar dihapus menjadi destinasi wisata karena, masih banyak pengunjung yang tidak taat pada aturan yang berlaku.

Suku baduy

Baca Juga: Suku Baduy Minta Dihapus dari Peta Wisata, Bupati Lebak: Wisatawan Buang Sampah Sembarangan

"Salah satu alasan penting yang menyebabkan mereka mengeluarkan statement itu (minta dihapus) karena banyak pengunjung yang tidak taat dan membangun warung di sana," kata Iti kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Selain itu, banyak wisawatan yang berkunjung ke Baduy Luar maupun Dalam tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Sehingga, kawasan Baduy tercemar sampah. "Banyak yang membuang sampah sembarangan," ujarnya.

Untuk itu, Pemkab Lebak dengan pemangku adat Baduy akan memperketat pemeriksaan di pintu masuk. Pengunjung yang akan masuk ke dalam kawasan agar membawa kantong plastik untuk sampah dan membawa tempat minum seperti tumbler.

"Mungkin ada pemeriksaan terlebih dahulu sebelum masuk ke sana (Baduy). persoalannya sekarang ke Baduy itu bisa masuk dari dua jalur. Ada yang lewat Cijahe, dan jalur lain bisa lewat Ciboleger. Nah, itu yang harus kita waspadai," jelasnya.

Saat ini, objek wisata Baduy masih ditutup dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona atau Covid19. Pembukaan akan dilakukan setelah musyawarah dengan para tetua adat Baduy dan Pemkab Lebak.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini