Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ternyata Ini yang Bikin Utang Luar Negeri RI Membengkak Jadi Rp5.868 Triliun

Feby Novalius, Jurnalis · Jum'at 17 Juli 2020 10:58 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 17 620 2247787 ternyata-ini-yang-bikin-utang-luar-negeri-ri-membengkak-jadi-rp5-868-triliun-cCOA3NlouM.jpg Utang Luar Negeri Indonesia Naik 4,8%. (Foto: Okezone.com)
A A A

JAKARTA - Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat pada Mei 2020. Tercatat ULN sebesar USD404,7 miliar atau naik 4,8% dibandingkan April 2020 sebesar USD400,2 miliar.

Bank Indonesia mencatat tumbuhnya utang dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN pemerintah maupun swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi Rupiah. Demikian dikutip dari keterangan BI, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik 4,8%, Tembus Rp5.868 Triliun

Adapun dari ULN sebesar USD404,7 miliar, sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar USD194,9 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD209,9 miliar.

BI menerangkan, ULN Pemerintah meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada akhir Mei 2020 tercatat sebesar USD192,1 miliar atau tumbuh 3,1% (yoy).

Rupiah Menguat 40 Poin dari Dolar AS di Tengah Ancaman Korona

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh arus modal masuk pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan tingginya daya tarik aset keuangan domestik, serta terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Jangan Sampai Utang Hambat Pemulihan Ekonomi Indonesia

Sentimen positif ini membawa pengaruh pada turunnya tingkat imbal hasil SBN sehingga biaya utang Pemerintah dapat ditekan. Pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas yang saat ini dititikberatkan pada upaya penanganan wabah Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Follow Berita Okezone di Google News

Sektor prioritas tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,4% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,4%), sektor jasa pendidikan (16,3%), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,6%), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6%).

Sedangkan, ULN swasta meningkat didorong ULN perusahaan bukan lembaga keuangan. ULN swasta pada akhir Mei 2020 tumbuh sebesar 6,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,4% (yoy).

Sore Ini Rupiah Ditutup Menguat Rp14.770 per Dolar AS

ULN perusahaan bukan lembaga keuangan meningkat sebesar 8,9% (yoy), di tengah kontraksi ULN lembaga keuangan sebesar 0,8% (yoy). Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,3% dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pertambangan & penggalian, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), dan sektor industri pengolahan. (feb)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini