JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2020 mengalami surplus USD1,27 miliar. Dengan ekspor naik tipis menjadi USD12,03 miliar dan impor turun 6,3% sepanjang Juni 2020.
BPS menilai kinerja ekspor Indonesia masih positif. Sementara peningkatan impor terjadi paling tinggi pada non migas.
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait neraca perdagangan yang perhatian pada Juni 2020, Minggu (19/7/2020).
1. Surplus Neraca Perdagangan RI
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni tercatat surplus USD1,27 miliar. Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari impor.
Kepala BPS Suhariyanto merinci, ekspor Indonesia per Juni 2020 mencapai USD12,03 milar. Sedangkan impor selama Juni adalah USD10,76 miliar, naik 27,56% dibanding Mei 2020.
"Peningkatan tinggi terjadi di impor non migas. Namun ekspor masih cukup positif," kata Suhariyanto.
2. Awas Covid-19
Kepala BPS Suhariyanto menilai, surplus ini juga perlu diperhatikan. Lantaran masih ada virus corona (Covid-19) yang mana masih membayangi kinerja perdagangan di setiap negara.
"Tapi surplus ini juga perlu dipertahankan karena covid ini masih membayangi kinerja perdagangan di setiap negara," katanya.
3. Ekspor Industri Pengolahan Meningkat
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Juni 2020 terhadap Mei 2020 terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik sebesar USD197,2 juta (39,39%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar USD42,6 juta (16,74%).
"Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Juni 2020 turun 0,41% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 20,71%, sementara ekspor hasil pertanian naik 9,60%," kata Kepala BPS.
4. Kinerja Ekspor Menggembirakan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia mencapai USD12,03 milar per Juni 2020. Capaian ini meningkat 15,09% dibanding ekspor Mei 2020. Demikian juga dibanding Juni 2019 meningkat 2,28%
Follow Berita Okezone di Google News