Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Kisah Pilu Bilal, Harus Jadi Tulang Punggung Keluarga di Usia Belia

Widodo, Jurnalis · Kamis 23 Juli 2020 08:26 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 23 620 2250734 kisah-pilu-bilal-harus-jadi-tulang-punggung-keluarga-di-usia-belia-0TaEC11ZW8.JPG Bila terpaksa bekerja di tempat pembuatan kulit lumpia (Foto: iNews/Widodo)
A A A

BANJARNEGARA - Seorang anak yang masih berumur 13 tahun umumnya hanya menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar. Namun, berbeda dengan seorang anak di Banjarnegara Jawa Tengah.

Di tengah kesulitan ekonomi, seorang anak justru menjadi tulang punggung keluarga. Meski di usianya yang tergolong masih sangat muda, dia harus bekerja mencari nafkah dan merawat ibunya yang punya penyakit jantung dan ayahnya sudah meninggal empat tahun lalu.

Keseharian bocah yang bernama Bilal Dwi Bagus Priadi sungguh miris. Anak warga Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, harus bekerja sembari merawat ibunya yang sedang sakit, sementara kakak perempuannya jarang pulang karena berada di pondok pesantren.

Nasirom (42) Ibu dari Bilal diketahui menderita penyakit jantung bocor dan kini kesulitan untuk beraktivitas, bahkan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan bersih-bersih pun sudah terasa berat. Sakit yang semakin kerap kambuh memaksanya untuk lebih sering berbaring di kamarnya yang sempit dan gelap.

Hal ini membuat Bilal merasa perlu untuk menggantikan tugas ibunya untuk mengurus semua urusan rumah tangga di tempat dia dan ibunya tinggal.

Melihat anaknya berjuang keras, Nasirom berinisiatif membuat keranjang pindang. Dengan keadaannya, Nasirom hanya mampu membuat 300 keranjang dengan harga Rp90 per keranjang setiap minggunya, itupun belum dikurangi untuk membeli bambu sebagai bahan bakunya.

Follow Berita Okezone di Google News

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bilal bekerja membantu tetangganya sebagai pembuat kulit lumpia. Pekerjaan ini sudah dilakukanya selama dua tahun sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar, hingga saat ini bilal sudah masuk kelas 1 MTS.

Sebelum pandemi Covid -19, Bilal mulai bekerja setelah sepulang sekolah, namun karena sekolah diliburkan, terkadang Bilal memulai pekerjaanya dari subuh hingga malam hari.

"Kerjanya rajin, dia kadang kerja sampai malam hari, katanya untuk bantu ibunya," jelas pemilik produsen kulit lumpia, Dwi Angga.

Tidak seperti anak lainnya, cita-cita Bilal hanya ingin belajar dan bermain secara normal seperti anak-anak lainnya. Dan ia pun mengharapkan ibunya bisa sembuh seperti sedia kala.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini