BANJARNEGARA - Seorang anak yang masih berumur 13 tahun umumnya hanya menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar. Namun, berbeda dengan seorang anak di Banjarnegara Jawa Tengah.
Di tengah kesulitan ekonomi, seorang anak justru menjadi tulang punggung keluarga. Meski di usianya yang tergolong masih sangat muda, dia harus bekerja mencari nafkah dan merawat ibunya yang punya penyakit jantung dan ayahnya sudah meninggal empat tahun lalu.
Keseharian bocah yang bernama Bilal Dwi Bagus Priadi sungguh miris. Anak warga Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, harus bekerja sembari merawat ibunya yang sedang sakit, sementara kakak perempuannya jarang pulang karena berada di pondok pesantren.
Nasirom (42) Ibu dari Bilal diketahui menderita penyakit jantung bocor dan kini kesulitan untuk beraktivitas, bahkan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan bersih-bersih pun sudah terasa berat. Sakit yang semakin kerap kambuh memaksanya untuk lebih sering berbaring di kamarnya yang sempit dan gelap.
Hal ini membuat Bilal merasa perlu untuk menggantikan tugas ibunya untuk mengurus semua urusan rumah tangga di tempat dia dan ibunya tinggal.
Melihat anaknya berjuang keras, Nasirom berinisiatif membuat keranjang pindang. Dengan keadaannya, Nasirom hanya mampu membuat 300 keranjang dengan harga Rp90 per keranjang setiap minggunya, itupun belum dikurangi untuk membeli bambu sebagai bahan bakunya.
Follow Berita Okezone di Google News