Studi itu menemukan bahwa tak ada satu pun dari 150 klaster virus corona di Paris sejak awal Mei hingga Juni ditemukan di transportasi umum. Studi tersebut dilakukan di Santé Publique France. Diterbitkan pada 4 Juni 2020.
Sama halnya dengan yang terjadi di Jepang. Dikatakan Hitoshi Oshitani, ahli virologi dan pakar kesehatan masyarakat di Universitas Tohoku, pihaknya gagal menghubungkan kejadian Covid-19 dengan kondisi kereta komuter di negara tersebut.
Baca Juga: Tak Cuma Keriput, Ini 5 Tanda jika Usia Semakin Menua
Di Jepang, klaster yang cukup dikhawatirkan menjadi penyebaran virus corona adalah bar, pusat kebugaran, tempat live music, tempat karaoke, dan tempat-tempat serupa yang memperlihatkan situasi orang sulit menerapkan jaga jarak aman.
Menjadi catatan penting di sini ialah transportasi umum bisa menjadi tempat yang aman dari penyebaran Covid-19, jika semua penumpang menggunakan masker dan jaga jarak aman. Ya, semua penumpang wajib menerapkan protokol kesehatan.
"Jika ditanya seberapa besar risiko penyebaran virus corona di transportasi umum? Untuk sekarang ini, semua tempat memiliki risiko. Sulit untuk mengklasifikasi bahaya dari setiap aktivitas selama pandemi. Namun, secara umum menggunakan transportasi umum jauh lebih aman jika semua penumpang mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut mereka," terang Ruth Collins, profesor kedokteran molekuler di Cornell University.
Follow Berita Okezone di Google News