BERGAMO – Duka dirasakan Kota Bergamo selama pandemi Covid-19. Wilayah tersebut merupakan salah satu yang terdampak paling parah di Italia. Nestapa tersebut coba dihapus oleh klub kebanggaan warga Bergamo, Atalanta, pada Liga Champions 2019-2020.
Kegembiraan warga Bergamo berbalik 180 derajat hanya dalam waktu sekejap pada trimester pertama 2020. Laga bersejarah antara Atalanta vs Valencia di leg pertama 16 besar Liga Champions 2019-2020 diduga menjadi awal dari episentrum penyebaran Covid-19.
Betapa tidak, puluhan ribu suporter berbondong-bondong menuju Kota Milan untuk memadati Stadion San Siro. Mereka ingin menyaksikan sejarah di mana Atalanta untuk pertama kalinya bertanding pada fase knockout Liga Champions 2019-2020.
Baca juga: Gasperini Yakin Atalanta Punya Kesempatan Singkirkan PSG
Tak disangka, setelah kemenangan bersejarah dengan skor 4-1 itu, Bergamo berubah menjadi kota mati. Kota tersebut dikenal di seluruh dunia ketika foto konvoi truk yang membawa peti mati pasien Covid-19 viral di media sosial.
Apa yang dirasakan warga Kota Bergamo itu menjadi bahan bakar tambahan bagi Atalanta untuk berprestasi setinggi mungkin di Liga Champions 2019-2020. Gelandang La Dea, Remo Freuler, berharap dapat memberi senyuman dengan prestasi timnya.
“Kami akan bermain dengan Bergamo dan untuk Bergamo yang memberikan kami kekuatan ekstra. Tanah ini sangat menderita. Kami juga merasakannya di dalam skuad. Kesedihan itu menjadi motivasi tambahan buat kami di lapangan, di Liga Italia, maupun di Lisbon (Portugal),” papar Remo Freuler, dikutip dari Football Italia, Minggu (9/8/2020).
Follow Berita Okezone di Google News