JEDDAH – Pemerintah Arab Saudi sudah mengirimkan 290 ton bantuan kemanusiaan dari obat-obatan, perlengkapan kesehatan hingga bahan makanan ke Kota Beirut, Lebanon, pascaledakan dahysat, pada Selasa 4 Agustus 2020, yang menewaskan lebih 150 orang dan melukai lebih 6.000 warga lainnya.
Terakhir, pada Minggu 9 Agustus kemarin, kembali tiba 90 ton bantuan dibawa dengan pesawat keempat dari Arab Saudi ke Beirut oleh Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief).
Baca juga: Ledakan di Beirut, Ini Fakta Unik Lebanon yang Pernah Berjaya dalam Sejarah Islam
Ke 90 ton bantuan darurat diterbangkan dalam penerbangan tersebut, termasuk bahan dan peralatan medis, bahan makanan dan persediaan tempat tinggal.
“Kemudian obat-obatan, perawatan luka bakar, larutan medis, masker, sarung tangan, alat sterilisasi, dan bahan bedah lainnya akan didistribusikan oleh tim khusus di lapangan,” lapor Arab News, Senin (10/8/2020).
Pesawat juga membawa keranjang makanan yang berisi tepung dan kurma serta bahan-bahan tempat berlindung seperti tenda, selimut, kasur, dan perkakas.
Sejauh ini, 290 ton bantuan telah diangkut dari Arab Saudi ke Lebanon sesuai arahan Raja Salman bin Abdulaziz sebagai bantuan kemanusiaan yang mendesak kepada rakyat Lebanon yang terkena dampak ledakan di Pelabuhan Beirut.
Bantuan ini diberikan berdasarkan laporan penilaian kebutuhan kemanusiaan yang diperlukan akibat ledakan, berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Saudi di Beirut, dan cabang KSRelief di Lebanon.
Ini datang sebagai perpanjangan dari upaya yang dilakukan oleh Arab Saudi untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Lebanon dan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak bencana.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)
