KLAIM penemuan obat Covid-19 dari Universitas Airlangga (UNAIR) masih butuh jalan panjang untuk digunakan. Sebelum digunakan, tentunya obat Covid-19 tersebut harus melewati uji klinis.
Bahkan obat Covid-19 buatan Universitas Airlangga (Unair), TNI, dan BIN, jadi pembahasan hangat belakangan ini. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga Purwati mengatakan, obat Covid-19 ini diklaim 98% efektif lawan Covid-19.
Obat Covid-19 ini memiliki tiga kombinasi obat, yang terdiri dari Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline dan Hydrochloroquine dan Azithromycin. Obat Covid-19 ini telah diuji klinis pada pasien 18 tahun ke atas. Setelah itu, obat akan diuji dosisnya sebagai bagian dari uji klinis yang memang harus dijalankan.
Baca Juga: 5 Koleksi Foto Cantik Hana Hanifah, Uh Body-nya bak Gitar Spanyol
"PCR negatif dalam 3 hari, itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen, ada yang 92, 93, 96, dan 98. Untuk PCR kuantitatif, itu ada penurunan jumlah virus secara signifikan," kata Purwanti, beberapa hari lalu.
Sementara itu, Ahli Ahli Epidemologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengatakan, hasil penelitian tim riset Unair itu belum direview oleh dunia akademis sesuai standar yang berlaku. Menurutnya, persyaratan uji klinis obat yang sesuai standar yang ditetapkan secara internasional dan harus diregistrasi uji klinis Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Biasanya setiap uji klinis harus diregistrasi secara internasional, dan protokol harus bisa diakses oleh dunia akademis," ungkap Pandu lewat keterangannya kepada Okezone, Selasa (18/8/2020).
Follow Berita Okezone di Google News