Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

5 Fakta Menarik BI Tahan Suku Bunga Acuan 4%

Natasha Oktalia, Jurnalis · Senin 24 Agustus 2020 07:54 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 23 620 2266176 5-fakta-menarik-bi-tahan-suku-bunga-acuan-4-DHiz2fbNHh.jpg Bank Indonesia (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Agustus memutuskan mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4.0%. Demikian juga dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan perkiraan perkembangan global dan domestik dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Selain itu dirinya mengatakan bahwa kordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Tahan Suku Bunga Acuan 4%, Apa Alasan Bos BI? 

Untuk itu Okezone berhasil merangkum fakta-fakta mengenai BI tahan suku bunga acuan di level 4%, Jakarta, Senin (24/8/2020).

1. BI Tahan Suku Bunga Acuan 4%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 4,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75%.

2. Alasan Bos BI

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan ini konsisten dengan perlunya menjaga stabilitas eksternal, di tengah inflasi yang diprakirakan tetap rendah.

"Bank Indonesia akan mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu dalam mengambil langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan," kata Perry di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

3. Koordinasi KSSK Diperkuat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa kordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Bank Indonesia Tolak Usulan Cetak Uang Rp600 Triliun sebagai Solusi Penanganan Covid-19

Follow Berita Okezone di Google News

4. BI Perkuat Ekspansi Moneter

Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan Bank Indonesia terus memperkuat sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal Pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Bank Indonesia melanjutkan komitmen untuk pendanaan APBN Tahun 2020 melalui pembelian SBN dari pasar perdana dalam rangka pelaksanaan UU No.2 Tahun 2020, baik berdasarkan mekanisme pasar maupun secara langsung, sebagai bagian upaya mendukung percepatan implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi," katanya.

5. Dongkrak Ekonomi

Menurut Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto, hal ini dapat mengonfirmasi adanya signal perbaikan ekonomi global dan domestik di kuartal ketiga dan seterusnya. Setelah pada kuartal kedua 2020 mengalami perlambatan yang ekstrim.

"Sejak Juli hingga sekarang ini, sudah terlihat denyut nadi kegiatan ekonomi di berbagai daerah/kota menggeliat kendati masih terbatas di tengah penerapan protokol kesehatan," kata Ryan saat dihubungi.

Dia menlanjutkan adanya menggeliatnya perekonomian ini paralel dengan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya menyeimbangkan antara sisi ekonomi dengan sisi kesehatan.

"Dengan demikian, PDB Indonesia di kuartal ketiga akan membaik dan akan lebih baik lagi di kuartal keempat seiring dengan akselerasi penyerapan anggaran baik yang tersedia di APBN 2020 maupun di Program PEN untuk sisi sosial/kesehatan dan sisi ekonomi," tandasnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini