JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 menjadi penentu akan resesi di Indonesia. Pasalnya, pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia minus 5,32%.
Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memprediksi ekonomi Kuartal III-2020 masih downside risk. Di mana, masih menunjukan risiko yang nyata.
Oleh sebab itu, Jakarta, Senin (30/8/2020), berikut fakta-fakta perkiraan ekonomi di Kuartal III-2020:
Baca juga: Indonesia di Tengah Resesi, Orang Kaya Tak Lagi Nongkrong
1. Menkeu Prediksi Ekonomi Kuartal III-2020 Masih Minus
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi kuartal III-2020 berada di kisran 0% hingga minus 2%. Hal ini merupakan imbas pandemi virus Covid-19.
"Kita memang melihat di kuartal III downside risk tetap menunjukkan risiko yang nyata, kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani.
2. Prediksi Ekonomi 2020
Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan pandemi virus covid-19 masih akan menekan ekonomi Indonesia. Adapun resiko tekanan pada pasar keuangan belum pulih.
Baca juga: Berada di Titik Terendah, Ekonomi Indonesia Bisa Bangkit pada Kuartal III-2020
Dirinya pun memproyeksi pada tahun 2020 bisa minus 1,1% hingga 0%. ""Kita memang melihat di kuartal III downside risk tetap menunjukkan risiko yang nyata," ujarnya.
3. Erick Thohir Harapkan Ekonomi Kuartal III-2020 Tak Minus 10%
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir berharap pertumbuhan ekonomi tidak mengalami negatif di kuartal III.
"Sama juga lihat tren ekonomi kalau mereka mulai minus 17% kita minus 5,3%. Mudah-mudahan jangan dari minus 5% menjadi minus 10%. Mestinya menjadi 0% atau minus 1% atau 2%," ujar Erick.
Follow Berita Okezone di Google News