JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05%. Dari 90 kota yang disurvei Indeks harga Konsumen (IHK), sebanyak 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi .
Kepala BPS Suhariyanto merinci, inflasi kalender (Januari-Agustus 2020) mencapai 0,93% dan inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,32%.
Maka dari itu, Okezone merangkum fakta-fakta mengenai deflasi Agustus 2020, Jakarta, Minggu (6/9/2020),
1. Deflasi Berturut-turut, Indonesia Bakal Resesi?
Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melaporkan data inflasi pada Agustus 2020 yang tercatat minus 0,05% atau deflasi 0,05%. Deflasi ini merupakan dua kali berturut-turut, setelah pada Juli lalu terjadi deflasi 0,10%.
Baca Juga: Deflasi Dua Kali, Sri Mulyani Akui Masyarakat Masih Takut Belanja
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan data angka inflasi yang dikeluarkan pihaknya pada bulan lalu dapat berdampak terhadap hasil pertumbuhan ekonomi di sepanjang triwulan ketiga tahun ini.
"Seperti saya sampaikan, tren ini hampir sama di semua negara. Terjadi pelemahan daya beli, dan hampir di semua negara mengalami deflasi. Covid ini menurunkan daya beli," tuturnya.
Dia mencatat deflasi 0,05% ini terjadi karena dari sisi supplying kita cukup bagus. Karena itu harga barang dari volatile price mengalami banyak penurunan.
2. Agustus Deflasi 0,05%, Orang Tajir Ngerem Belanja
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mencatat deflasi sebesar 0,05% pada bulan Agustus 2020. Hal ini menandakan Covid-19 terus menekan perekonomian Indonesia.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, deflasi ini akan menandakan sisi ekonomi Indonesia tertekan. Bahkan akan meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dikarenakan sisi permintaan konsumen yang menurun.
"Ini situasi yang menandakan sisi permintaan alami tekanan sehingga produsen tidak berani naikan harga jual barangnya. Tekanan pendapatan akibat terganggunya aktivitas ekonomi dan PHK massal di berbagai sektor," ujar Bhima.
Dia melanjutkan, indikasi pelemahan ekonomi terus berlanjut meskipun ada new normal. Kalau dibiarkan deflasi berlanjut maka ekonomi dipastikan masuk ke dalam resesi yang lebih dalam dibanding kuartal ke II-2020.
Follow Berita Okezone di Google News