JAKARTA - Presiden Joko Widodo ingin Indonesia memiliki korporasi tani dan nelayan yang terintegrasi. Nantinya keberadaan korporasi tersebut akan didampingi oleh BUMN, BUMD hingga swasta.
Ia sebetulnya sudah memerintahkan jajarannya untuk meniru Malaysia dan Spanyol terkait korporasi tani dan nelayan. Namun hingga kini belum ada satu pun contohnya.
Baca juga: Naik 0,12%, Upah Buruh Tani Rp55.677/ Hari di Agustus
"Saya sudah perintahkan sebetulnya beberapa tahun lalu untuk lihat ( Federal Land Development Authority) Felda di Malaysia, untuk melihat koperasi sapi di Spanyol. Model-model yang bagus seperti itu sebenarnya gampang kita tiru tapi saya enggak tahu sampai model tersebut belum bisa kita buat satu atau dua contohnya," ucap Jokowi dalam rapat terbatas secara virtual, Selasa(6/10/2020).
Jika Indonesia sudah mampu menghadirkan korporasi tani dan nelayan terintegrasi, maka perlu dipikirkan bagaimana membangun ekosistem bisnisnya. Selain itu, konektivitas dengan perbankan, inovator teknologi dan pembenahan manajemennya.
Baca juga: Tidak Ada yang Beli Sayur, Petani Rugi Besar
"Dibangun ekosistem proses bisnisnya, disambung dengan sistem perbankan, disambungkan dengan inovator teknologi, dibenahi manajemennya. Saya kira kalau ini dilakukan, termasuk tentu saja intervensi dalam pengolahan hasil panen, mulai packaging, branding sampai tentu saja strategi pemasaran," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News