Coronasomnia tampak populer beberapa waktu belakangan ini. Coronasomnia merupakan gangguan tidur terkait stres akibat pandemi virus corona.
Gangguan ini sangat nyata dan tersebar di seluruh dunia pada semua kelompok umur. Profesor klinis kesehatan UC Davis di Department of Psychiatry and Behavioral Sciences, Angela Drake telah mengobati gangguan tidur dan menangani insomnia tanpa pengobatan.
“Insomnia adalah masalah sebelum covid-19. Sekarang pada masa pandemi peningkatannya sangat besar,” kata Angela seperti dikutip dari UC Davis Health, Senin (12/10/2020).
Sebuah laporan dari National Institutes of Health menyebutkan pada masa awal pandemi tingkat insomnia yang naik secara signifikan sedara klinis, termasuk stres, kecemasan, dan depresi yang lebih akut. Bahkan, sebelum masa pandemi sebenarnya ahli medis telah mengkhawatirkan terjadinya peningkatan insomnia beserta dampaknya terhadap fisik dan emosional.
Sekarang, pada masa wabah covid-19 ini, terjadi stres akibat perubahan besar dalam kehidupan dan penurunan aktivitas bagi banyak orang. Para ahli mengatakan bahwa virus corona telah membawa dampak pandemi insomnia.
Baca juga: Burung Tak Tersengat Listrik saat Bertengger di Kabel, Kok Bisa?
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)