BOGOR - Pemerintah Kota Bogor sudah mengantongi Rp45 juta dari para pelanggar protokol kesehatan. Uang denda tersebut terhitung selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), yakni sejak Sabtu 28 September 2020 hingga Senin (12/10/2020).
Kasatpol PP Kota Bogor Agustiansyach mengatakan jenis pelanggaran terbanyak menyumbang denda yaitu pelanggaran jam operasional toko, rumah makan, hingga mal. Total uang denda yang terkumpul mencapai Rp28,7 juta.
"Jenis pelanggaran pembatasan jam operasional ini ada 94 tempat usaha yang kita denda, tujuh sanksi tertulis, tiga disegel, dan 49 diberikan imbauan. Jadi ditotal ada 153 tempat usaha," ujarnya pada Senin (12/10/2020).
Kemudian di urutan kedua didapati 1.107 warga/personel melanggar protokolkesehatan. Rinciannya 483 warga dikenakan denda administratif, 565 warga dapat sanksi sosial, dan 59 lainnya cuma diberikan teguran. "Denda yang dari sidak masker Rp14,8 juta," jelasnya.
Baca Juga: Hari Ini 154.532 Orang di Indonesia Dinyatakan Suspek Covid-19
Kemudian lima pedagang PKL yang terjaring operasi protokol kesehatan dikenakan denda, sementara 171 lainnya ditegur. Menurut Agustiansyach, para PKL lebih tertib dibandingkan yang lain sehingga ia pun memujinya.
"Mereka (PKL) lebih tertib bahwa tidak boleh lagi ada yang makan di tempat kalau sudah pukul 21.00 WIB. Total denda dari PKL hanya Rp1,7 juta," ucapnya.
Berdasarkan data di atas, kata Agustiansyach, terlihat masih kurangnya kesadaran masyarakat menggunakan masker di tempat umum. Mayoritas, pelanggar masker beralasan lupa membawa alat pelindung pernafasan tersebut. "Kami harap ke depan masyarakat lebih sadar protokol kesehatan," tutupnya.
Baca Juga: 5 Provinsi Laporkan Nihil Kasus Positif Covid-19 Hari Ini
Follow Berita Okezone di Google News
(abp)
