JAKARTA - Pemerintah dikabarkan sudah membayar uang muka 50% untuk vaksin virus corona dari Inggris. Saat ini pun sedang tahap finalisasi mendapatkan vaksin dari Inggris oleh AstraZeneca dan Oxford of University.
Dalam memastikan hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak selama mengunjungi Inggris. Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEO CEPI).
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait vaksin Covid-19 dari Inggris, Sabtu (17/10/2020):
1. DP 50% untuk Vaksin dari Inggris
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya mengutus Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkes Terawan Terawan Putranto untuk bernegosiasi dengan mereka.
Setidaknya, disiapkan untuk pengadaan vaksin sebanyak 100 juta dosis dengan pembayaran awal sebesar USD250 juta atau Rp3,67 triliun (mengacu kurs dolar Rp14.700).
“Sudah menyiapkan pengadaan vaksin dan sekarang Menkes maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta dan untuk itu diperlukan DP sebesar 50% atau USD250 juta,” kata Airlangga.
2. Inggris Siap Kirim 100 Juta Vaksin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya mengutus Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkes Terawan Terawan Putranto untuk bernegosiasi dengan mereka.
Setidaknya, disiapkan untuk pengadaan vaksin sebanyak 100 juta dosis dengan pembayaran awal sebesar USD250 juta atau Rp3,67 triliun (mengacu kurs dolar Rp14.700).
“Sudah menyiapkan pengadaan vaksin dan sekarang Menkes maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta dan untuk itu diperlukan DP sebesar 50% atau USD250 juta,” kata Airlangga.
3. Erick dan Menlu di Inggris
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak selama mengunjungi Inggris. Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEO CEPI).
Follow Berita Okezone di Google News