Ruang ICU pasien Covid-19 ternyata menyimpan risiko tinggi paparan virus SARS-CoV2 untuk para dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Parahnya lagi, risiko itu muncul karena pendingin ruangan atau AC yang dipasang di ruangan intensif tersebut.
Karena itu, peneliti di India menyarankan agar pihak rumah sakit mendesain ulang kamar ICU pasien Covid-19 dengan tidak memasang AC di dalamnya. Ini perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona dari pasien ke dokter maupun tenaga kesehatan.
Menurut laporan New York Post, para peneliti menerangkan bahwa udara yang terinfeksi virus corona di sekitar pasien di ICU menyebar dan seiring waktu, viral load-nya meningkat sehingga siapa pun yang berada di ruangan tersebut berisiko tinggi untuk terpapar Covid-19.
Baca Juga : Anya Geraldine Tampil Menggoda Terbalut Kain Transparan : Call Me Lingling
Studi yang dilakukan para peneliti di Institut Sains India di Bengaluru itu memberikan rekomendasi bahwa penggunaan kipas angin bisa jadi solusinya. Jadi, kipas tetap menarik masuk udara dari luar ke dalam, lalu dikeluarkan lagi setelah melewati filter udara yang berbasis sabun atau air yang sangat panas.
"Dalam hal ini, perubahan mendasar yang kami sarankan untuk desain ICU yang merawat pasien Covid-19 atau pasien penyakit menular lainnya adalah harus ada aliran udara yang cepat melalui udara dalam satu arah," tulis peneliti.
Jadi, kipas yang digunakan untuk menarik udara dari luar mesti berdaya kuat, dan untuk mendorong udara dari dalam ruang ICU keluar, daya yang digunakan harus kuat juga dan ditambahkan filter berupa sabun atau natrium hipoklorit, atau air sangat panas. Ini diperlukan agar udara dari dalam kamar ICU yang terpapar virus tidak dikeluarkan mentah-mentah ke luar kamar ICU.
Follow Berita Okezone di Google News