Laporan tersebut juga menyoroti persoalan kesehatan mental. Tercatat, perempuan dinilai lebih stres selama pandemi dibandingkan laki-laki. Angka perbandingannya 57 persen untuk perempuan dan 48 persen untuk laki-laki.
"Meningkatnya beban pekerjaan rumah tangga dan kerja pengasuhan, kecemasan kehilangan pekerjaan dan pendapatan, serta efek pembatasan pergerakan terhadap kekerasan berbasis gender dianggap menjadi faktor penyebab dari tingginya persentase tersebut," ungkap laporan ini.
"Laporan ini memperlihatkan dengan jelas bahwa perempuan terdampak secara tidak proporsional oleh pandemi. Data ini sangat penting untuk memastikan bahwa intervensi yang ada dirancang untuk perempuan, terutama bagi mereka yang merupakan kelompok rentan," terang Jamshed Kazi, UN Women Representative for Indonesia and Liaison to ASEAN.
Kazi menambahkan, data terbaru ini pun diharapkan dapat membantu Satgas Penanganan Covid-19, mitra-mitra pembangunan, serta sektor swasta di Indonesia dalam pembuatan keputusan untuk mendukung respons kuat terhadap Covid-19. Itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perempuan dan anak perempuan, serta dalam mempromosikan upaya pemulihan yang cepat.
Subjek penelitian diambil dari sejumlah pengguna jaringan telekomunikasi yang ada di Indonesia dan dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan sejak April hingga Juli 2020.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)