Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

6 Fakta Proses Produksi Vaksin di Bio Farma hingga Nasib Vaksin Merah Putih

Fadel Prayoga, Jurnalis · Senin 18 Januari 2021 07:24 WIB
https: img.okezone.com content 2021 01 17 620 2345970 6-fakta-proses-produksi-vaksin-di-bio-farma-hingga-nasib-vaksin-merah-putih-FBfoeSYPWQ.jpg Vaksin Sinovac (Youtube Setpres)
A A A

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) memulai proses produksi bahan baku vaksin corona dalam bentuk setengah jadi dari Sinovac, China, pada Kamis Januari 2021. Sebanyak 15 juta dosis akan diproduksi oleh perusahaan pelat merah tersebut.

Tak hanya itu, PT Bio Farma pun juga melakukan pengembangan vaksin asal dalam negeri yang bernama merah putih. Terkait hal itu, Okezone telah merangkum beberapa fakta menarik, Jakarta, Senin (18/1/2021).

 Baca juga: Begini Perbedaan Vaksin Sinovac Made in China dan Bikinan Bio Farma

1. 15 Juta Vaksin Bio Farma Siap Digunakan Februari 2021

Sebanyak 15 juta vaksin buatan PT Bio Farma akan mulai didistribusikan pada Februari 2021 mendatang. Hal itu setelah menerima vaksin setengah jadi dan langsung memprosesnya sejak 14 Januari lalu.

"Target kita Februari sudah ready," kata Head of Corporate Communication PT Bio Farma (Persero) Iwan Setiawan kepada Okezone.

2. 2021, Bio Farma Targetkan Produksi 125 Juta Dosis Vaksin Covid-19

PT Bio Farma Tbk menargetkan pada tahun 2021 ini akan menyelesaikan produksi 125 juta dosis vaksin Covid-19. Hal ini merupakan salah satu upaya salah satu perusahaan pelat merah itu dalam mengurangi penyebaran wabah tersebut.

 Baca juga: Wamenkes: Kekebalan Tubuh Terbentuk 2 Sampai 6 Minggu Usai Divaksin Kedua

"Produksi Bio Farma (2021) 125 juta dosis," kata Head of Corporate Communication PT Bio Farma (Persero) Iwan Setiawan kepada Okezone, Sabtu (16/1/2021).

3. Jumlah Dosis yang Dibutuhkan

Iwan menjelaskan, kebutuhan nasional dalam program vaksinasi itu dibutuhkan vaksin sebanyak 426,8 juta dosis.

"Sementara kebutuhan nasional sekitar 426,8 juta dosis," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

4. Bio Farma Impor Vaksin Covid-19 Pfizer hingga Covax

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, pihaknya memiliki tiga strategi untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia. Pertama, strategi jangka pendek dengan mengimpor produk jadi vaksin dari sejumlah manufaktur seperti Sinovac, Serum Institute of India, AstraZeneca-SiamBio, Pfizer, dan Covax.

"Kita lakukan impor terhadap produk jadi. Itu yang pertama kali kita lakukan dengan Sinovac dan sudah dapat 3 juta dosis yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan," ujarnya dalam webinar, Sabtu (16/1/2021).

5. Vaksin Merah Putih Belum Bisa Digunakan di Tahun 2021

manajemen Bio Farma mengakui, produksi vaksin Merah Putih belum bisa diselesaikan sepanjang tahun 2021. Produksi vaksin sendiri ditargetkan akan dilakukan pada kuartal III tahun ini. Dengan begitu, vaksin Merah Putih tidak masuk dalam program vaksinasi pemerintah untuk periode 2021.

"Dan prosesnya, diskusi kami dengan lembaga-lembaga penelitian, memang timeline-nya vaksin tidak bisa selesai di tahun 2021. Sehingga vaksin merah putih tidak bisa masuk di program supply kita untuk penanganan Covid di tahun 2021," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir.

6. Proses Vaksin Merah Putih Baru Capai 60%

Saat ini vaksin Covid-19 tersebut masih dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan sejumlah perguruan tinggi dalam negeri. Di mana, progresnya telah mencapai 60 persen dan direncanakan pada Maret tahun ini, bibit vaksin akan diserahkan kepada Bio Farma untuk ditindaklanjuti.

"Tapi seperti yang disampaikan Pak Menkes (Budi Karya Sumadi) tadi, rencana kalau dari lembaga Eijkman ini bisa sampai di kita di kuartal I-2021 ini, kita proses berupa karakterisasi, uji klinis, dan sebagainnya, kalau semuanya berjalan lancar, kami berharap di kuartal III kita sudah bisa memproduksi vaksin merah putih ini sebagai bagian dari kemandirian kesehatan di Indonesia," kata Honesti.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini