JAKARTA - Kekhawatiran publik meningkat atas penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi. Hal ini terlihat dari petisi online yang meminta Olimpiade Tokyo 2021 agar dibatalkan telah mendapat hampir 200.000 tanda tangan dalam beberapa hari terakhir.
Pertanyaan mengenai bagaimana Tokyo bisa menggelar event dunia tersebut dan menjaga para sukarelawan, atlet, ofisial dan warga Jepang aman dari Covid-19 belum terjawab. Padahal, even tersebut akan digelar kurang dari tiga bulan lagi setelah sebelumnya ditunda selama setahun karena virus corona.
Dikutip dari Reuters, dalam dua hari sejak diluncurkan, kampanye secara daring yang bernama "Stop Olimpiade Tokyo" melalui laman www.change.org, telah memperoleh lebih dari 187.000 tanda tangan, hampir mencapai target 200.000 dan menggarisbawahi keprihatinan publik atas penyelenggaraan event olahraga besar-besaran di ibu kota Jepang.
Baca juga: Demi Olimpiade, Pelatih dari Australia Didatangkan Asuh Atlet Renang Indonesia
Baca juga: Ini Syarat Suporter Indonesia jika Ingin Saksikan Langsung Olimpiade Tokyo 2020
Memerangi gelombang keempat pandemi dan berjuang dengan kampanye vaksinasi yang lamban, pemerintah Jepang sedang berusaha memperpanjang status darurat di Tokyo dan tiga area lainnya hingga akhir Mei, kata menteri ekonomi, Jumat.
Jajak pendapat di Jepang telah menunjukkan mayoritas publik menolak Olimpiade, yang rencananya dibuka pada 23 Juli.
Follow Berita Okezone di Google News