Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Dua Varian Covid-19 yang Diklaim Lebih Mematikan

Komaruddin Bagja, Jurnalis · Selasa 15 Juni 2021 10:48 WIB
https: img.okezone.com content 2021 06 15 620 2425314 dua-varian-covid-19-yang-diklaim-lebih-mematikan-6bvNkBEUBt.jpg Ilustrasi Covid-19 (Foto: Shutterstok)
A A A

JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan ada dua hal baru yang mengkhawatirkan yakni varian baru mutasi virus Sars-Cov-2 atau Covid-19. Dua varian tersebut berasal dari luar negeri, dan transmisi virusnya sudah ada di Jakarta.

Widyastuti memaparkan, ada beberapa varian yang harus diwaspadai, terutama varian Delta B1617.2 yang sudah bertransmisi di Jakarta.

“Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita, seperti kita ambil contoh varian Delta B1617.2 yang amat mudah menyebar dan varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan. Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama,” urai Widyastuti di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga:  16 Warga Cikarang Barat Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga

Melihat Jakarta yang memasuki fase krusial dan mencegah agar tak masuk fase genting, Widyastuti memastikan seluruh jajaran Pemprov DKI kini tengah bekerja menyiapkan antisipasi jangka pendek terlebih dahulu dengan menambah semaksimal mungkin kapasitas keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR).

Sebab, seperti diketahui, ada peningkatan keterisian pasien Covid-19, per tanggal 31 Mei 2021 kapasitas tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 6.621 dan terpakai 2.176 atau 33% dan ICU sebesar 1.014 dan terpakai 362 atau 36%.

“BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78% hanya dalam 2 minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71%. Dari 78% keterisian tempat tidur tersebut 25 persennya merupakan warga luar DKI Jakarta dan komitmen kami tetap untuk tak membeda-bedakan pelayanan, tetapi ini menjadi peringatan bahwa virusnya tak mengenal batas wilayah,” terang Widyastuti.

“Hal ini harus kita antisipasi dengan terus menambah jumlah BOR. Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta telah menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk menambah BOR, di mana kami berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama dengan pusat dengan BNPB, seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan yang nantinya akan digunakan sebagai fasilitas tambahan bila Wisma atlet mengalami lonjakan orang yang harus ditangani,” sambung Widyastuti.

Baca Juga:  Kebanjiran Pasien Covid-19, Lobi Wisma Atlet Penuh Sesak

Selain penambahan kapasitas BOR, menurut Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah tracer (petugas yang akan melakukan pelacakan) di mana para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini.

"Sehingga, pengendalian dapat dilakukan dengan baik," tutupnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(Ari)

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini