BADAN Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan varian B.1.1.529 atau yang biasa disebut sebagai Omicron ke kategori Variant of Concern (VOC). WHO pun masih meneliti karateristik virus Covid-19 yang sudah bermutasi ini, apakah bisa dideteksi oleh tes Antigen atau tidak.
Tapi baru-beru ini beredar kabar bahwa Omicron ini tidak dapat dideteksi oleh alat tes PCR. Hal ini dengan cepat beredar luas sehingga menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di mana-mana. Terlebih banyak informasi yang mengatakan bahwa varian ini lebih cepat menyebar dan berpotensi menjadi varian dominan menggantikan Delta.
Menurut Epidemiolog dari Universitas Griffith, Asutralia, Dicky Budiman, salah satu definisi virus masuk kaetgori VOC selain cepat menular juga memiliki potensi untuk tidak terdeteksi oleh alat diagnostik, serta menurunkan efikasi vaksin dan pengobatan.
Merangkum dari laman Instagram pribadi dr.fajriaddai, Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i memastikan bahwa pernyataan yang beredar tersebut tidak benar, atau hoax. Sebab varian Omicron masih dapat terdeteksi dengan menggunakan tes PCR.
“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah menyatakan bahwa varian Omicron ini masih dapat dideteksi menggunakan tes PCR. Kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron di Afrika Selatan dan negara-negara lainnya juga dideteksi menggunakan tes PCR,” tulis dr. Fajri dalam unggahannya.
Oleh sebab itu dr. Fajri mengimbau masyarakat tidak takut dan khawatir berlebihan dengan ancaman Omicron, sebab PCR masih mampu mendeteksi varian ini. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial. Jangan ragu memeriksa kembali informasi yang diterima melalui media sosial atau broadcast pesan.
Follow Berita Okezone di Google News