MATARAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiagakan puluhan personel dalam satuan tugas (satgas) bencana untuk melakukan patroli ke sejumlah lokasi rawan bencana akibat cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor mengatakan, antisipasi dilakukan melihat intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin dan petir yang terjadi belakangan merata di seluruh wilayah Kota Mataram.
"Setiap hari sekitar 60-70 personel turun melakukan patroli pada sejumlah titik rawan bencana, seperti di pesisir pantai, pinggir kali dan potensi rawan genangan," katanya, Selasa (18/1/2022).
Laporan sementara, katanya, ketinggian air pada sungai yang melintasi Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok dan Unus masih berada pada permukaan di bawah normal.
"Begitu juga dengan kondisi sempadan pantai masih relatif aman dengan ketinggian gelombang satu meter," katanya.
Nelayan yang akan melaut, telah diimbau agar menyesuaikan dengan melihat kondisi perubahan cuaca.
"Kalau melihat kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, nelayan lebih banyak tidak melaut," katanya.
Mahfuddin juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebagai dampak cuaca ekstrem, jika tidak ada kepentingan masyarakat sebaiknya di rumah saja," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News