ANGKA Covid-19 di Indonesia memang mencatatkan rekor hingga mencapai hampir 60 ribu kasus per hari. Tingginya kasus Covid-19 ini pun tidak terlepas dari varian Omicron yang melanda Indonesia.
Memang, meskipun lebih mudah menyebar tapi varian Omicron memang lebih ringan ketimbang varian Delta. Hal ini pun terbukti dari tingkat keterisian serta tingkat mortalitasnya jauh di bawah gelombang kedua tahun lalu.
Meski begitu, Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) meminta masyarakat tidak meremahkan virus corona varian Omicron karena secara umum gejala yang timbulkan sama dengan varian Delta.
"Tidak ada protokol keamanan dan keselamatan yang berbeda untuk varian Delta dan Omicron," kata Sekretaris Jenderal Perdalin dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM seperti dilansir dari Antara.
Cara penularan Omicron dan Delta pun sama-sama dari droplet sehingga apa pun jenis variannya tidak boleh dianggap remeh, kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi itu.
"Sebenarnya hampir sama gejalanya bisa demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hilang penciuman atau ada yang sesak napas. Sebenarnya gejala Omicron enggak ada yang khusus, semua gejala Covid-19 apapun variannya semua hampir sama," ujar dr. Ronald.
dr. Ronald juga membantah adanya perbedaan batuk antara gejala varian Omicron, Delta dan Alpha. Menurutnya, beda orang beda pula gejala yang dirasakan sehingga hal tersebut tidak bisa disamakan untuk membagi jenis dari varian Covid-19, kecuali melalui uji sampel.
Follow Berita Okezone di Google News