Artati juga mengajak berbagai kalangan untuk turut mempopulerkan ISSP, terlebih mutiara merupakan salah satu sumber daya laut Indonesia sebagai penyumbang devisa negara.
"Mari kita semua perkuat branding mutiara south sea pearl Indonesia agar di pasar global tidak kalah dengan south sea pearl yang dihasilkan dari Australia, Filipina dan Myanmar," urainya.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ernawati Trenggono menilai kurangnya edukasi bisa menyebabkan masyarakat salah dalam memilih mutiara.
Untuk itu, Ernawati mengimbau ibu-ibu DWP untuk memakai mutiara Indonesia pada setiap kesempatan, baik pada acara resmi maupun dalam kegiatan sehari-hari guna mengedukasi sekaligus memopulerkan mutiara asli Indonesia
"Mari kita tunjukkan bahwa Mutiara Laut Selatan Indonesia adalah identitas wanita Indonesia," kata Ernawati.
Sementara Ketua Divisi Hilir Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) Fara Nasution membagikan tips membedakan mutiara asli dengan palsu.
Dia pun mengenalkan teknik 3 M: membakar, membaret dan menggosok guna mengetahui keaslian dan kualitas mutiara.
"Jika tidak terjadi perubahan saat dibakar, dia asli. Lalu jika dibaret dan disapu pakai tangan mulus lagi, itu juga asli. Atau gosok antar mutiara, kalau asli permukaannya mulus," kata Fara.
Follow Berita Okezone di Google News
(fik)