Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Pelaku Pariwisata Diminta Jaga Rasa Aman hingga Bersih demi Tarik Turis, Ini Alasannya

Tim Okezone, Jurnalis · Senin 30 Mei 2022 12:50 WIB
https: img.okezone.com content 2022 05 30 620 2602468 pelaku-pariwisata-diminta-jaga-rasa-aman-hingga-bersih-demi-tarik-turis-ini-alasannya-Ybp8UGDEfD.jpg Pelaku Pariwisata Diminta Jaga Rasa Aman hingga Bersih (Foto: Okezone)
A A A

Terkait CHSE, Frans menegaskan harapan untuk membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya. Sementara terkait Pelayanan Prima, ia menjelaskan hospitality penting dalam memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung saat berada di desa wisata.

“Kita ingin benar-benar menghadirkan standar pelayanan yang baik sehingga meningkatkan daya saing bagi produk produk wisata kita,” ucapnya.

Dalam pembukaan sosialisasi Sadar Wisata di Desa Pasir Panjang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Glory Hastanto, mewakili Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kemenparekraf Glory Hastanto mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di desa.

Sosialisasi ini, menurutnya, sekaligus merespon paradigma dan trend baru pariwisata pasca-pandemi, dimana terjadi pergeseran tren wisata, yang mengarah pada wisata berbasis experience dan perjalanan domestik atau low mobility, low touch, less crowded, dan hygiene.

“Wisatawan akan memprioritaskan destinasi dan akomodasi yang mereka anggap aman, tujuan wisatawan bergeser dari popular dan ramai ke produk outdoor dan kebugaran, dengan 2 jenis atraksi, yaitu alam dan budaya,” jelas Glory.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, NTT Pius Baut mengatakan, pariwisata menjadi sektor usaha yang paling terdampak karena pandemi Covid-19 lalu.

Adanya kegiatan ini kembali menyadarkan dan memotivasi agar masyarakat di sekitar Labuan Bajo menatap ke depan, apa yang bisa dibuat untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata,” tuturnya, saat membuka acara.

Saat ini menurut Pius, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo sudah sama dengan sebelum masa pandemi.

“Bedanya sebelum pandemi wisatawan yang berkunjung 90 persen adalah wisatawan asing, sekarang jumlah wisatawan domestik sudah jauh lebih banyak. Pascadibukanya kembali sektor pariwisata di sini, tercatat sudah 35 ribu wisatawan sudah datang ke Labuan Bajo,” terangnya.

Sejak dahulu wilayah Kabupaten Manggarai Barat dikenal karena satwa langka Komodo yang merupakan hewan pra sejarah yang hidup di sejumlah pulau yang ada di sini. Dunia telah mengakuinya pada tahun 2011 sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia, sehingga ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan alam dan budaya Indonesia. Dalam perjalanannya hingga kini wilayah ini dan Labuan Bajo yang berada dalam satu kawasan menjadi destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia.

Pius mengajak seluruh pihak menjaga dan melestarikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.

“Semua profesi di sini akan mendapatkan keuntungan dari berkembangnya pariwisata. Tidak hanya pemandu wisata, hotel, warga masyarakat, baik nelayan, petani dan sebagainya akan mendapatkan keuntungan. Pariwisata meningkatkan ekonomi kita supaya kita bisa lebih baik, sehat dan sejahtera,” tutupnya.

Sosialisasi Sadar Wisata menghadirkan sejumlah praktisi di bidang pariwisata yang berbagi pengalaman dalam mengembangkan desa wisata. Salah satunya adalah Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko yang menjadi salah satu narasumber.

Follow Berita Okezone di Google News

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini