Deasy memaparkan dalam dua dekade terakhir, kontribusi ekspor Indonesia ke dunia stagnan di angka 0,9%.
Sementara itu, pelaku usaha industri yang terlibat dalam kegiatan ekspor juga hanya sekitar 18%, yang menunjukkan sebagian besar pelaku usaha Indonesia berorientasi domestik.
Di samping itu, untuk memberikan nilai tambah pada produk lokal, Indonesia masih membutuhkan impor bahan baku, terutama yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri.
Dia menegaskan menurunnya nilai impor justru perlu diperhatikan karena berarti ada penurunan kinerja industri.
"Dalam konteks pandemi, industri tidak mampu beroperasi secara penuh atau bahkan menghentikan produksi dan mengurangi jumlah tenaga kerja. Maka impor bahan baku masih terus dibutuhkan," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ZWD)