MESKIPUN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut cacar monyet menyebut tidak ada bukti virus cacar monyet telah bermutasi dan dapat dikendalikan, bukan berarti kita tidak mewaspadai kasus tersebut.
Apalagi, belajar dari kasus Covid-19, setiap penyakit memang tidak bisa diremehkan. Pasalnya, jika sudah tersebar maka akan lebih sulit dikendalikan, belum lagi adanya korban jiwa.
Oleh karena itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi mengatakan bahwa pihaknya akan membuat Satgas monkeypox atau cacar monyet hingga hepatitis akut. Satgas tersebut akan berisikan anggota organisasi profesi IDI.
"Kami akan membuat Satgas yang berisikan anggota organisasi profesi IDI. Ini diharapkan dapat mengantisipasi penyakit pandemi maupun endemi, termasuk juga penyakit hepatitis akut dan cacar monyet," kata Adib pada awak media di Kantor PB IDI, Jakarta Pusat, kemarin (21/6/2022).
Hepatitis akut sendiri hingga sekarang penyebabnya masih misterius. Meski begitu, Satgas tetap diperlukan untuk terus mengantisipasi keparahan terjadi.
Pun juga dengan cacar monyet, kata Adib, sekalipun kasusnya belum ditemukan di Indonesia, tapi Satgas tetap diperlukan untuk mencegah penyakit itu masuk dan mengantisipasi hal terburuk misal kasusnya ditemukan di Indonesia.
Sejauh ini, Satgas Covid-19 IDI sudah ada dan diharapkan peran organisasi profesi ini bisa maksimal di masyarakat, sehingga BA.4 dan BA.5 tidak menjadi gelombang keempat yang diprediksi terjadi pada akhir Juli.
Di sisi lain, Dokter Spesialis Paru dr Agus Dwi Susanto, Sp.P, menjelaskan bahwa Indonesia tak hanya menghadapi masalah Covid-19, tetapi ada beberapa penyakit menular lainnya yang tetap harus jadi perhatian.
Follow Berita Okezone di Google News