"Saya kurangi, tahun lalu saya belanja 200 ekoran, kalau sekarang 126, itu berkurang 40% lah, karena kekhawatiran adanya pmk," katanya.
"Jadi kalau sapi tumbang dan untung kita nggak seberapa kemudian sapinya tumbang (karena PMK) itu perih kali diceritakan," katanya.
Darwis mengatakan bahwa sapi yang dia jual di lapaknya dijual dari harga Rp14 juta sampai Rp30 juta. Dan itu tergantung bobot sapi tersebut.
"Karena kita jualnya per kilo, kita ngejualnya pakai sistem timbang ditempat," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)