Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Harga Minyak Sawit Anjlok tapi Ekspor Meningkat

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis · Senin 21 November 2022 12:35 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 21 620 2711614 harga-minyak-sawit-anjlok-tapi-ekspor-meningkat-EE6EOwyAH8.jpg CPO. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) di bursa Malaysia terus melanjutkan penurunan di awal pekan ini, Senin (21/11/2022).

Dikutip Reuters, kondisi ini terjadi saat nilai ekspor minyak sawit meningkat.

Data Bursa Malaysia Derivatives Exchange menunjukkan kontrak CPO pengiriman Februari 2022 turun 0,44%, menjadi MYR3.838 per ton pada awal perdagangan, dan berlanjut turun hingga MYR3.834 per ton hingga pukul 12.11 WIB.

Sedangkan untuk harga kontrak Desember berada di level MYR3.790 per ton.

 BACA JUGA:Harga CPO Anjlok 2%, Ini Pemicunya

Secara fundamental, nilai ekspor Malaysia dilaporkan meningkat 9,6% menjadi total 997.216 ton, untuk periode 1-20 November 2022, dibandingkan periode sama bulan sebelumnya.

Penurunan harga dinilai merupakan respons pasar terhadap sentimen infeksi baru Covid-19 di China yang membebani permintaan. Kabar terbaru menyebut sebuah distrik terpadat di Beijing mendesak penduduk mereka untuk tinggal di rumah menyusul adanya kematian akibat wabah tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Sebelumnya kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan ada pengaaruh yang cukup signifikan dari China. "Peningkatan kasus virus coroa di China berdampak buruk pada harga energi, sehingga menghasilkan gambaran makro yang lebih lemah," katanya.

Koreksi di pasar CPO juga mengekor penurunan sejumlah pasar minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari yang ikut keok. Pada pagi ini, kontrak minyak kedelai di bursa Dalian turun 1,52%, sementara kontrak minyak sawitnya anjlok 0,63%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga boncos 0,38%.

Namun, seorang perwakilan pedagang CPO di Malaysia, David Ng, menilai para pembeli justru memanfaatkan momen penurunan ini untuk melakukan pembelian dengan volume yang cukup besar, selagi harganya masih lebih murah.

“Kami berharap harga diperdagangkan antara MYR3.700 dan MYR4.200 untuk minggu depan,” terang David.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini