Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ternyata Ini yang Pengaruhi Investor Berinvestasi di Migas

Clara Amelia, Jurnalis · Senin 12 Desember 2022 17:46 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 12 620 2725646 ternyata-ini-yang-pengaruhi-investor-berinvestasi-di-migas-jwrF0grhEi.jpg Investasi Migas (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Ada beberapa faktor yang memengaruhi investor berinvestasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Yaitu dampak pandemi Covid-19 selama dua tahun yang masih berpengaruh, cadangan migas Indonesia yang jumlahnya masih terjadi perdebatan dan tren transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan.

Jika kembali merujuk data dari SKK Migas, saat pandemi melanda secara global tahun 2020-2021, investasi di sektor hulu migas justru mengalami pertumbuhan sebesar 3,8%. Pada rentang waktu tersebut, capaian investasi meningkat dari USD10,5 miliar menjadi USD10,9 miliar.

Kendati demikian, Pemerintah dinilai telah berupaya menjaga agar Indonesia masih menjadi tujuan investor migas di dunia. Tren kenaikan investasi tersebut tidak bisa serta merta meningkatkan produksi migas nasional dalam jangka pendek.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan upaya Pemerintah sudah cukup bagus untuk menarik investor. Di antaranya, melalui beberapa program dan kebijakan yang dikeluarkan.

“Saya kira upayanya sudah optimal, berbagai kebijakan seperti One Door Service Policy," kata Fahmy di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Selain itu, pemerintah memberikan keleluasaan bagi investor memilih rezim kontrak menggunakan gross split atau cost recovery. Kemudian juga beberapa fiskal insentif juga sudah diberikan.

Berdasarkan data dari SKK Migas, total investasi di sektor hulu migas dari 2018 hingga 2022 mencapai USD57,2 miliar.

Follow Berita Okezone di Google News

Khusus tahun ini, jumlah investasi diproyeksikan mencapai USD13,2 miliar, naik lebih dari 20% dari capaian tahun lalu. Torehan tersebut berada di atas rata-rata investasi global yang hanya naik 5% di tahun 2022.

Anggota Komisi VII Mulyanto menjelaskan investasi yang dibutuhkan di sektor hulu migas sangat besar. Hal tersebut penting untuk memenuhi target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.

Setelah kenaikan investasi, pemerintah dan SKK Migas bisa fokus mendorong berbagai aspek lain untuk menjamin peningkatan produksi migas.

“Bukan hanya soal investasi, tetapi juga insentif fiskal dan non-fiskal; koordinasi antar kementerian; kebijakan satu pintu yang proaktif; pengokohan kelembagaan SKK Migas; kepastian hukum dan lain-lain,” tutur Mulyanto.

Diharapkan pemerintah memaksimalkan peran industri hulu migas saat proses transisi energi menuju net zero emission tahun 2060.

“Perlu dirancang grand strategy industri migas yang jitu memasuki masa-masa transisi tersebut,” katanya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini