Share

Di-bully Senior, 13 Siswi SMKN 7 Tangsel Ditampar hingga Dipaksa Duel

Hambali , Okezone · Jum'at 02 Agustus 2019 16:10 WIB
https: img.okezone.com content 2019 08 02 338 2086916 di-bully-senior-13-siswi-smkn-7-tangsel-ditampar-hingga-dipaksa-duel-0tGo1PZRlR.jpg Situasi di SMKN 7, Rengas, Ciputat Timur, Tangsel. (Foto : Hambali/Okezone)
A A A

TANGERANG SELATAN – Praktik kekerasan fisik oleh senior terhadap juniornya terjadi di SMKN 7, Jalan Cempaka, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel). Sebanyak 13 siswi kelas XI SMKN 7 menjadi korban dari para seniornya. Mereka mengaku ditampari, dipaksa berduel satu lawan satu, hingga dimintakan uang.

Para siswi itu mulanya tak mau mengadukan aksi bullying para seniornya. Namun karena merasa tertekan secara batin, akhirnya mereka menceritakannya kepada keluarga masing-masing.

Berdasarkan penelusuran Okezone di lapangan, para korban merupakan siswi kelas XI jurusan Perhotelan. Sementara para pelaku adalah seniornya, yaitu siswi kelas XII jurusan Kecantikan Rambut.

SMKN 7, Rengas, Ciputat Timur, Tangsel. (Foto : Hambali/Okezone)

Aksi kekerasan fisik itu terjadi pada Sabtu 27 Juli 2019 malam di area Bukit Modern, Pondok Cabe, Pamulang. Setelah dihubungi, para korban dikumpulkan di lokasi. Para senior lalu melakukan bullying kepada para juniornya.

Salah satu ibu korban, Cindy, menyebutkan, jika putrinya berinisial HV (17) ditampar secara bergantian oleh seniornya di lokasi. Bahkan tak hanya kekerasan fisik, makian dan intimidasi juga dia alami beserta 12 siswi lainnya.

"Kejadiannya itu Jumat dan hari Sabtu. Mereka dikumpulin terus ditampar sama semua seniornya di situ. Dibentak-bentak segala macam, terakhir dimintakan uang juga," katanya kepada Okezone, Jumat (2/8/2019).

SMKN 7, Rengas, Ciputat Timur, Tangsel. (Foto : Hambali/Okezone)

Cindy melanjutkan, kekerasan fisik terhadap putrinya baru diketahui pada Senin, 29 Juli 2019. Cindy curiga HV selalu mengenakan masker di rumah. Begitu dicek, ternyata ada bekas memar akibat tamparan di bagian pipinya.

"Kan dia pakai masker. Jadi, waktu dilihat ternyata ada bekas tamparan. Barulah diceritain kejadiannya," ucap Cindy.

Saat dikonfirmasi, pihak SMKN 7 membenarkan praktik kekerasan itu. Dikatakan, ada 9 siswi kelas XII yang mengakui aksi kekerasan terhadap juniornya kelas XI. Para orangtua pelaku juga telah dipanggil ke sekolah.

"Semua ada 9 siswi yang melakukan itu. Orangtuanya sudah kita panggil semua. Memang benar ada penamparan, ancaman, hingga dimintakan uang. Ada juga yang mengaku diajak berduel satu lawan satu. Jadi langkah kita ke depan ini adalah memediasi semua yang terlibat," kata Kepala SMKN 7 Aceng Haruji, saat ditemui Okezone.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ia menambahkan, hingga saat ini semua siswi yang menjadi korban kekerasan seniornya diberikan toleransi untuk tidak mengikuti kegiatan sekolah.

Mereka "dirumahkan" untuk sementara sambil memulihkan mental akibat peristiwa yang menimpanya. Sementara 9 pelaku saat ini diskors selama sepekan hingga proses mediasi selesai.

SMKN 7, Rengas, Ciputat Timur, Tangsel. (Foto : Hambali/Okezone)

"(Korban-red) masih dirumahkan. Tapi ada juga yang sudah memberanikan diri masuk sekolah karena merasa sudah aman, prosesnya terus berjalan. Kalau 9 siswi yang melakukannya, diskorsing seminggu ini," katanya.

Kegiatan belajar-mengajar siswa-siswi SMKN 7 dibagi pada 2 lokasi. Lokasi pertama di gedung yang baru dibangun di Jalan Cempaka, Rengas, Ciputat Timur. Ruangan kelas di gedung ini dijadikan tempat belajar bagi siswa kelas XII dan kelas X, kantor guru, hingga kantor kepala sekolah.

Lokasi kedua bertempat di Cirendeu, Ciputat Timur, yakni menumpang di ruangan kelas milik SMPN 2 Cirendeu. Di sana kegiatan dikhususkan bagi siswa kelas XII. Pembagian lokasi belajar itu disebabkan terbatasnya ruangan kelas yang ada.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini