TANGERANG SELATAN – Praktik kekerasan fisik oleh senior terhadap juniornya terjadi di SMKN 7, Jalan Cempaka, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel). Sebanyak 13 siswi kelas XI SMKN 7 menjadi korban dari para seniornya. Mereka mengaku ditampari, dipaksa berduel satu lawan satu, hingga dimintakan uang.
Para siswi itu mulanya tak mau mengadukan aksi bullying para seniornya. Namun karena merasa tertekan secara batin, akhirnya mereka menceritakannya kepada keluarga masing-masing.
Berdasarkan penelusuran Okezone di lapangan, para korban merupakan siswi kelas XI jurusan Perhotelan. Sementara para pelaku adalah seniornya, yaitu siswi kelas XII jurusan Kecantikan Rambut.
Aksi kekerasan fisik itu terjadi pada Sabtu 27 Juli 2019 malam di area Bukit Modern, Pondok Cabe, Pamulang. Setelah dihubungi, para korban dikumpulkan di lokasi. Para senior lalu melakukan bullying kepada para juniornya.
Salah satu ibu korban, Cindy, menyebutkan, jika putrinya berinisial HV (17) ditampar secara bergantian oleh seniornya di lokasi. Bahkan tak hanya kekerasan fisik, makian dan intimidasi juga dia alami beserta 12 siswi lainnya.
"Kejadiannya itu Jumat dan hari Sabtu. Mereka dikumpulin terus ditampar sama semua seniornya di situ. Dibentak-bentak segala macam, terakhir dimintakan uang juga," katanya kepada Okezone, Jumat (2/8/2019).
Cindy melanjutkan, kekerasan fisik terhadap putrinya baru diketahui pada Senin, 29 Juli 2019. Cindy curiga HV selalu mengenakan masker di rumah. Begitu dicek, ternyata ada bekas memar akibat tamparan di bagian pipinya.
"Kan dia pakai masker. Jadi, waktu dilihat ternyata ada bekas tamparan. Barulah diceritain kejadiannya," ucap Cindy.
Saat dikonfirmasi, pihak SMKN 7 membenarkan praktik kekerasan itu. Dikatakan, ada 9 siswi kelas XII yang mengakui aksi kekerasan terhadap juniornya kelas XI. Para orangtua pelaku juga telah dipanggil ke sekolah.
"Semua ada 9 siswi yang melakukan itu. Orangtuanya sudah kita panggil semua. Memang benar ada penamparan, ancaman, hingga dimintakan uang. Ada juga yang mengaku diajak berduel satu lawan satu. Jadi langkah kita ke depan ini adalah memediasi semua yang terlibat," kata Kepala SMKN 7 Aceng Haruji, saat ditemui Okezone.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya