Share

Kenduri Nasional Onthelis Semarang, Sabet Rekor Muri

Abu Sahma Pane , Okezone · Minggu 24 Mei 2015 19:29 WIB
https: img.okezone.com content 2015 05 24 512 1154504 kenduri-nasional-onthelis-semarang-sabet-rekor-muri-ElP5fCAAsC.jpg Salah satu contoh sepeda onthel. (dok.Okezone)
A A A

SEMARANG - Ribuan penggemar sepeda kuno (onthelis) dari berbagai daerah di Indonesia memadati Jalan Pemuda, Semarang. Mereka konvoi dari Jalan Gajahmada, melintasi Simpanglima, Jalan Pandanaran, dan berakhir di Jalan Pemuda.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang berkostum ambtenaar lengkap dengan mets, melaju di barisan terdepan bersama Danlanal Kolonel Laut Elka Setyawan.

Peserta Kenduri Nasional Onthenils ini menggunakan sepeda kuno. Mereka tampil mengenakan kostum yang biasa dipakai pejuang.

Namun, ada juga peserta yang menggunakan pakaian adat tradisional Dayak, Papua, dan Punakawan. Ada pula yang mengenakan seragam opas (polisi zaman pejajahan Belanda) hingga seragam nazi, tentara Jerman dulu.

Usai berkonvoi, peserta Kenduri Nasional Onthelis tersebut menggelar upacara di Jalan Pemuda. Hendrar yang bertindak sebagai inspektur upacara memeriksa semua barisan dengan mengenderai sepeda onthel miliknya. Setelah itu, peserta bertepuk tangan.

Komandan Upacara Mayor Laut Teddy tak ketinggalan dengan menaiki sepeda militer peninggalan Perang Dunia II. Sepeda lipat yang ia kenderai sudah langka, bahkan hanya tersisa tiga di dunia. Sepeda tersebut diterjunkan dari pesawat bersama prajurit untuk memudahkan penetrasi di wilayah pertempuran.

Kenduri Nasional Onthelis itu sendiri dicatat sebagai rekor baru oleh Museum Republik Indonesia (Muri). Sebab, pesertanya mencapai 1.830 orang. Wali Kota Semarang Hendar Prihadi mengapresiasi pagelaran tersebut.

"Semangat kebersamaan, dan keguyuban untuk mengikuti event pagi hari ini sungguh luar biasa. Saya mendengar ada yang yang bersepeda onthel hingga ratusan Kilometer, dari Purbalingga ke Semarang." ujarnya, Minggu (24/5/2014).

Ia yakin, kedatangan peserta ke Semarang bukan untuk semata-mata mengejar rekor MURI. Namun karena kecintaan kepada sepeda onthel.

"Seperti kata pepatah: Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Saya rasa itulah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan sepeda onthel. Meski bisa dibilang uzur namun penggemarnya tidak pernah berkurang, tapi justru terus bertambah," ucap Hendrar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(abp)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini