Share

Waduh! Ada 42 Kasus Meningitis Babi di Badung

Agregasi Antara , Jurnalis · Senin 13 Maret 2017 13:44 WIB
https: img.okezone.com content 2017 03 13 340 1641319 waduh-ada-42-kasus-meningitis-babi-di-badung-UdZk42k8ui.jpg Ilustrasi (Foto: Outbreaknewstoday)
A A A

MANGUPURA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Bali, Gede Putra Suteja, mengatakan, data terakhir yang dihimpunnya mencatat jumlah penderita yang diduga terserang meningitis streptococcus suis (MSS) atau meningitis babi mencapai 42 kasus.

"Ini data terakhir yang kita terima dari RSUD dan puskesmas, karena sebelumnya hanya tercatat 36 kasus yang ditemukan di daerah itu," kata Kadiskes Badung Gede Putra Sutedja saat dihubungi di Mangupura, Senin (13/3/2017).

Saat ini, 42 pasien yang diduga terjangkit MSS itu menjalani perawatan di RSUD Mangusada sebanyak 20 kasus, RSUD Wangaya Denpasar satu kasus dan pasien rawat jalan di rumah masing-masing yang menjalani observasi pihak puskesmas/tim KBS sebanyak 21 kasus.

Pada Minggu 12 Maret 2017, pihaknya memang mencatat kasus MSS di daerah itu mencapai 36 kasus yakni 14 pasien dirawat di RSUD Mangusada, satu pasien dirawat di RSUD Wangaya Denpasar dan 21 kasus sedang menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.

"Kita sudah melakukan langkah-langkah cepat untuk menangani kasus ini agar tidak kembali mewabah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Badung, khususnya di lokasi penemuan kasus di Desa Sibang Gede dan Desa Sibang Kaja," katanya.

Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada puskesmas disejumlah tempat di daerah itu agar kasus ini dapat ditekan. "Selain sosialisasi, kita juga melakukan penyelidikan epidemiologi terkait penyebaran wabah ini," ujar Putra Suteja.

Gede Putra juga mendaku (menklaim) telah melakukan pemantauan atau kunjungan kerumah-rumah penderita yang diduga suspect MSS ini. "Kami juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali untuk penanganan wabah penyakit ini," ujarnya.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, kata dia, ia mengimbau masyarakat untuk membeli daging babi di tempat resmi sehingga memastikan daging babi yang dipotong adalah sehat. Pihaknya juga mengingatkan masyaratak untuk mengolah daging babi agar memastikan tangan tidak luka atau tutup luka dengan baik, karena penularan penyakit ini dapat terjadi melalui vektor darah.

"Apabila di sekitar kita ada peternak babi yang memiliki babi yang sakit, saya memohon agar menginformasikan kepada pemilik hewan itu agar tidak jangan menjual kepada pengepul daging babi untuk mencegah penularan penyakit itu," tuturnya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ran)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini