Kumpulan Berita
Jenderal Nasution membacakan pidato saat melepas ketujuh jenazah Pahlawan Revolusi, pada 5 Oktober 1965 atau 60 tahun silam
Tepat 60 tahun lalu, pada 3 Oktober 1965, tujuh jasad pahlawan revolusi ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sumur maut itu sebelumnya ditutupi dengan pohon pisang. Para pahlawan tersebut menjadi korban kekejaman Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Jenazah diangkat pada tanggal 4 Oktober 1965 atau tepat 60 tahun silam. Kemudian beberapa diantaranya terlihat kotor dan terdapat bercak darah.
Letkol Untung merupakan Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa, pasukan pengawal Presiden Soekarno.
Kiai Imam Khalil yang akrab disapa Kiai Imam Sarang merupakan satu dari sekian ulama yang memiliki peran penting dalam menumpas G30S.
KS Tubun bukan target operasi G30S, namun, pada malam jahanam itu, ia sedang bertugas menjaga rumah Wakil Perdana Menteri, Johannes Leimena.
Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) yang dilancarkan Dewan Revolusi hanya berlangsung singkat sebelum akhirnya dipadamkan. Gerak cepat pasukan RPKAD di bawah komando Kolonel Sarwo Edhie Wibowo berhasil merebut kembali RRI yang sempat dikuasai Dewan Revolusi.
Sehari sebelumnya, 30 September 1965, anak-anak Jenderal Yani seolah tak pernah mendapat isyarat maupun firasat apapun tentang ayahnya.