Kumpulan Berita
Sejak masa Raja Tribhuwana Tunggadewi, Majapahit telah menggaungkan cita-cita penyatuan nusantara melalui politik yang digagas Mahapatih Gajah Mada, termasuk melalui Sumpah Palapa.
Kerajaan Majapahit konon tak bisa dipisahkan dari peran Mahapatih Gajah Mada. Ia adalah tokoh penting yang memegang jabatan strategis dalam pemerintahan. Ibarat sistem pemerintahan masa kini, Gajah Mada setara dengan posisi wakil presiden.
Beragam urusan yang harus dikerjakan sebagai pembantu raja menjadi faktor sulitnya mengemban jabatan Mahapatih Kerajaan Majapahit.
Misi Gajah Mada untuk menaklukkan Nusantara dengan Sumpah Palapa-nya memang masih terkendala belum taklukkan Sunda oleh Majapahit.
Fenomena alam seperti gempa bumi kerap jadi penanda adanya sesuatu di wilayah kekuasaan Majapahit, salah satunya yang disebut Pararaton ketika Perang Sadeng yang terjadi diiringi dengan gempa bumi.
Kerajaan Majapahit menggemparkan dunia dengan cita-cita untuk menyatukan Nusantara.
Gajah Mada muda konon dititipkan ayahnya ke kaum brahmana di Gunung Pawitra. Hal ini jauh sebelum sang Gajah Mada dilantik menjadi patih di Kerajaan Majapahit. Gajah Pagon menitipkan ke Karsyan di Gunung Pawitra.
Pelantikan Gajah Mada sebagai Mahapatih, yang merupakan pejabat struktur tertinggi kedua di Majapahit diwarnai prahara.