Kumpulan Berita
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 40 korban robohnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny telah berhasil diidentifikasi. Dengan demikian, masih terdapat 21 jenazah yang belum teridentifikasi.
Tim Laboratorium Pusdokkes Polri terus melakukan proses identifikasi terhadap korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga saat ini, sebanyak 22 korban telah teridentifikasi melalui uji DNA.
Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko menyoroti ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan banyak korban jiwa.
Tim SAR gabungan hingga Minggu (5/10/2025) mengevakuasi 40 jenazah dari reruntuhan Mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Tim SAR gabungan terus mengevakuasi korban ambruknya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin 29 September 2025 lalu.
Dia menyebut jika dari 20 orang yang meninggal dunia, 5 korban telah berhasil diidentifikasi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Satgas Gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, PMI, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, Dinas PU-SDA, serta relawan terus melanjutkan penanganan darurat pasca-insiden ambruknya Musala Al-Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Sebanyak 57 sampel DNA antemortem milik keluarga korban yang anaknya masih hilang dalam peristiwa ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, telah dikirim ke RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).