Kumpulan Berita
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia Januari-Agustus 2025 mengalami surplus USD29,14 miliar.
Pemerintah berencana memberikan insentif PPh 21 DTP untuk sektor horeka di 2025. Ekonom menilai dampaknya kecil karena gaji pekerja rendah dan menyarankan kenaikan PTKP untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Tingkat literasi di Indonesia masih rendah, menjadi tantangan mewujudkan Indonesia Emas 2045. KAI Logistik mendistribusikan buku ke sekolah-sekolah sebagai investasi SDM untuk mencapai cita-cita tersebut.
Komisi IV DPR RI menyoroti lemahnya strategi ketahanan pangan nasional oleh Kementan. Mereka menekankan pentingnya kebijakan konkret untuk kesejahteraan petani, keuntungan pedagang, dan harga beras terjangkau bagi konsumen. Penurunan luas panen dan stagnasi produktivitas padi juga menjadi perhatian.
BPS memproyeksikan produksi beras nasional mencapai 31,04 juta ton hingga Oktober 2025, melampaui total produksi 2024. Optimalisasi lahan dan kondisi iklim mendukung peningkatan ini, mengukuhkan langkah Indonesia menuju swasembada beras dan cita-cita menjadi lumbung pangan dunia.
BPS memproyeksikan produksi beras hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, naik 12,16?ri tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh luas panen yang lebih besar dan ekspor pertanian yang meningkat, terutama kelapa sawit.
BPS mencatat kenaikan harga beras di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran sepanjang Agustus 2025. Inflasi terjadi secara bulanan dan tahunan. NTP juga mengalami peningkatan.